PANGKALAN – Pemprov Jatim membuka 15 bus Trans Jatim Koridor V di Stasiun Pangkalan – Jalan Burabaya berkapasitas 30 penumpang.
Pembukaan tersebut diresmikan oleh Pj Gubernur Jawa Adi Karyono, Pj Direktur Pangkalan Arif M. Edi, dan dihadiri Direktur Operasional Perbankan Jatim Arif Suhirman. Hari ini, Arif Suhirman juga menyerahkan dua token tabungan Simpeda Bank Jatim kepada para nasabah pramugari dan pramugari Trans Jatim untuk mendukung kemudahan akses layanan perbankan.
Ia mengatakan, Kamis (3/10/2024): “Termasuk fasilitasi pegawai Trans Jatim dan pengusaha Trans Jatim. Untuk pegawai kami fasilitasi gaji dan kreditnya.”
Kini bagi pengguna Trans Jatim tidak perlu khawatir. Karena pembayaran dapat dilakukan melalui QRIS Bank Jatim.
Sistem pembayaran cashless sudah menjadi kebutuhan bagi perusahaan transportasi karena dapat masuk ke rekening secara real time. Bank Jatim mendukung instrumen pembayaran non tunai yaitu QRIS.
“Praktiknya, Anda hanya perlu membuka JConnect dan memindai kode bank QRIS Jatim. Kami akan terus mendukung inisiatif yang dilakukan pemerintah Provinsi Bagian Timur untuk memberikan kemudahan bagi penumpang dan operator bus TransJatim,” jelasnya.
JConnect QRIS sendiri sudah menunjukkan performa yang baik. Hingga Agustus 2024, QRIS Bank Jatim telah bekerja sama dengan 174.185 merchant. Jumlah ini meningkat sebesar 72,73% (year-on-year). Nilai nominal usahanya sebesar 130,52 miliar atau meningkat 204,87% (year-on-year).
Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Timur Adi Karyono mengatakan peluncuran Trans Jatim merupakan respon terhadap kebutuhan bantuan dalam menggerakkan dan mengembangkan perekonomian masyarakat. Sebab saat ini layanan Trans Jatim sangat bermanfaat bagi masyarakat Koridor I, II, III dan IV. Jalur baru Koridor 5 adalah Stasiun Borabaya – Stasiun Pangkalan.
“Selanjutnya, Koridor 5 bisa diterapkan secepatnya untuk memudahkan pergerakan warga Madura yang sering berangkat dari Surabaya ke Pangkalan,” ujarnya.
Perluasan jalur bus Trans Jawa Timur V yang diberi nama Cakraningrat ini merupakan wujud nyata implementasi proyek keempat Nawa Bhakti Satya, Akses Jatim yang dilakukan pemerintah Provinsi Timur. Bus pintar yang telah beroperasi selama dua tahun ini terbukti digunakan oleh 4,3 juta masyarakat di Jawa Timur untuk membantu masyarakat dalam bepergian.