JAKARTA – Usaha Kecil, Kecil, dan Menengah (MEME) yang memproduksi olahan susu sapi dan es krim Sweet Sundae asal wilayah Yogyakarta menjadi salah satu industri yang memanfaatkan kerja sama keuangan melalui internet. Dalam sepuluh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, pemerataan komunikasi internet menjadi fokus manfaat ekonomi, khususnya bagi masyarakat pedesaan.
Akses internet kini menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat, apalagi sejak mewabahnya penyakit Covid-19 yang memaksa seluruh masyarakat harus berdiam diri di rumah dalam jangka waktu yang lama. Ketersediaan internet juga memudahkan UMKM dalam mengumpulkan pelanggan, menciptakan transaksi yang dilakukan tanpa tatap muka.
Seperti yang dilakukan UMKM dengan pengolahan susu sapi dan es krim Sweet Sundae asal Daerah Istimewa Yogyakarta. Sweet Sundae kini menjadi salah satu kementerian Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) yang disebut UMKM yang berhasil mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar Desa Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
“Desa-desa kita di Yogyakarta punya akses internet, setiap desa di sini sudah mendapat dana desa tiga miliar rupiah yang digabungkan dengan dana desa, desa wisata, dan dana khusus seluruh Kota Yogyakarta. Jadi semua orang di sini punya akses internet,” kata pemilik sekaligus CEO Sweet Sundae, Andromeda Sindoro saat dihubungi MPI, Jumat (11/10/2024).
Pria yang akrab disapa Andro ini mengatakan, pihaknya memanfaatkan internet untuk bertahan dan berkembang, bahkan di saat krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. Andro menjelaskan, bisnis UMKM miliknya yang berkembang sejak 2008 berbasis business to business berubah menjadi penjualan langsung ke konsumen yang membutuhkan banyak internet.
“Jadi sejak wabah ini kita bertransformasi menjadi bisnis untuk konsumen, bagaimana memulai bisnisnya. Lalu, semua produk pasar kita sudah terdaftar merek dagang dan akun bisnisnya di seluruh pasar Indonesia,” ujarnya.
Upaya untuk mengukur penjualan produk Sweet Sundae berupa es krim, susu, mentega, krim dan yogurt mendapat permintaan yang tinggi. Andro menjelaskan, saat pemesanan melalui website UMKM mulai populer, berbagai kendala pun ia hadapi.
“Masalah kita, begitu pesanan mulai dibanjiri pengguna, ongkos kirim mulai jadi masalah. Pengiriman melalui jasa mitra ojek online memang menjadi beban bagi pelaku usaha besar, namun Pemprov DIY sudah siap membuat platform khusus. kata Andro.
Platform pemasaran khusus UMKM di DIY bernama SiBakul Jogja Selain menghubungkan informasi dan data antara pengusaha dan pemerintah provinsi, SiBakul Jogja juga memberikan insentif ongkos kirim gratis. Dengan koneksi internet yang sudah ada di Yogyakarta, SiBakul Jogja dapat menjadi inisiatif besar yang meningkatkan lingkungan pengembangan ekonomi bagi UMKM di Yogyakarta.
“Semua UMKM mendapatkan bantuan ongkos kirim, selain itu mereka semua mendapatkan pelatihan yang diperlukan secara online dan offline. UMKM mendapatkan dukungan dari pemerintah provinsi, sedangkan pemerintah provinsi mendapatkan informasi tentang kegiatan MISME di seluruh pedesaan. kata Andro
Dengan mudahnya akses internet, Andro mengaku telah membantu aktivitas perekonomian warga pedesaan di Yogyakarta secara keseluruhan. Meski internet sudah tidak asing lagi bagi warga kampung DIY, lanjut Andro, namun masih banyak masyarakat yang memilih melakukan transaksi keuangan secara tradisional.
Andro mengatakan, “Tidak semua warga desa punya pengetahuan tentang internet, khususnya internet banking. Tapi sepertinya semua orang punya Qris, sehingga bisa membayar dengan uang elektronik seperti Gopay atau Ovo dari aplikasi Ojol,” ujarnya.
Selain itu, Andro mengatakan masyarakat di pedesaan lebih banyak yang memiliki rekening ojek dibandingkan rekening bank digital. Saat ini layanan aplikasi taksi online menawarkan layanan pembayaran digital.
“Tidak semua orang punya online banking, tapi hampir semua orang punya Gopay atau Ovo. Makanya kami juga mengandalkan kecepatan transaksi digital melalui Qris, kata Andro.
Dalam hal ini, Andro meyakini strategi utama UMKM yang mudah dijangkau konsumen akan terbantu dengan akses internet. Akses internet yang lebih luas, bagi Andro, akan memudahkan banyak masyarakat dalam melakukan transaksi ekonomi dan UMKM dapat memperluas basis pelanggannya.
“Kemampuan kita untuk bertahan, bahkan berkembang, dibantu oleh akses internet. “Tidak hanya UMKM yang semakin mudah, akses konsumen juga semakin mudah,” kata Andro.