GAZA – Amerika Serikat (AS) memiliki armada jet tempur yang bersiaga untuk menyelamatkan pilot Israel jika serangan ke Tel Aviv pada Sabtu gagal.
“Israel dan AS sedang mengoordinasikan rencana untuk memastikan evakuasi pilot yang aman jika terjadi kegagalan operasi,” kata Radio Angkatan Darat Israel pada hari Minggu.
Laporan tersebut menegaskan, meski AS sendiri tidak ikut serta dalam serangan tersebut, armada Komando Pusat AS (AFCENT) siap melakukan intervensi jika diperlukan.
“Kemampuan canggih Amerika di kawasan memungkinkan mereka melakukan operasi penyelamatan,” kata laporan itu.
Meskipun bersiap untuk intervensi AS, Angkatan Udara Israel telah mengembangkan “rencana independen untuk menyelamatkan pilot tanpa bergantung pada dukungan Amerika,” tambahnya.
Israel mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka telah melakukan serangan selama empat jam terhadap Iran, dan Teheran mengatakan bahwa mereka telah berhasil menangkis “usaha organisasi Zionis untuk menyerang beberapa titik di Teheran dan di seluruh negeri”.
Menurut militer Iran, empat tentara tewas dalam serangan Israel.
Serangan itu terjadi setelah Iran menembakkan lebih dari 180 rudal ke Israel, yang digambarkan Teheran sebagai “balas dendam” atas pembunuhan para pemimpin senior Hamas di Palestina dan Hizbullah Lebanon.
Iran sebelumnya telah memperingatkan bahwa serangan Israel akan ditanggapi dengan “respon yang lebih kuat”.
Sebelumnya, AS berperan dalam serangan Israel ke Iran pada hari Sabtu.
“Amerika jelas terlibat dalam serangan itu,” kata Menteri Luar Negeri AS Abbas Araghchi dalam wawancara yang disiarkan televisi pada hari Minggu.
Ia menambahkan, Amerika Serikat menyediakan koridor udara untuk Angkatan Udara Zionis dan mengirimkan alutsista, yang dianggap sebagai bentuk partisipasi dalam operasi baru yang jelas-jelas merupakan perusahaan Amerika.
Mengenai tanggapan internasional yang kuat terhadap serangan Israel, beliau mengatakan: Tingkat hukuman global atas tindakan agresif organisasi Zionis sangat tinggi.
Israel mengatakan bahwa mereka telah melakukan serangan selama empat jam terhadap Iran, dan Teheran mengatakan bahwa mereka telah berhasil memukul mundur “usaha organisasi Zionis untuk menyerang beberapa titik di Teheran dan di seluruh negeri”.
Menurut militer Iran, empat tentara tewas dalam serangan Israel. Serangan itu menyusul penembakan lebih dari 180 roket ke Israel, yang digambarkan Teheran sebagai “balas dendam” karena membunuh para pemimpin senior Hamas di Palestina dan Hizbullah Lebanon.
Iran sebelumnya telah memperingatkan bahwa serangan Israel akan ditanggapi dengan “respon yang lebih kuat”.
