Indonesia Gabung Jadi Mitra BRICS, Susul 3 Negara ASEAN Lainnya

Indonesia Gabung Jadi Mitra BRICS, Susul 3 Negara ASEAN Lainnya

JAKARTA – Empat negara Asia Tenggara (ASEAN) resmi menjadi 13 negara baru BRICS. Beberapa negara tersebut antara lain Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Para analis mengatakan mereka kemungkinan ingin melakukan diversifikasi perdagangan dan hubungan luar negeri. Postingan @BRICSinfo di X menyebutkan 13 negara telah ditambahkan ke aliansi ini sebagai negara mitra. Sembilan negara lainnya adalah Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Kazakhstan, Nigeria, Turki, Uganda, dan Uzbekistan.

Mereka bukan anggota penuh kelompok yang awalnya didirikan pada tahun 2006 di Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok. Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010, sementara Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab menjadi anggota BRICS tahun ini.

Perekonomian negara-negara anggota BRICS mewakili lebih dari USD 28,5 triliun atau sekitar 28% perekonomian dunia. KTT BRICS 2024 akan diadakan di Kazan, Rusia pada tanggal 22 hingga 24 Oktober.

Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan mengatakan Malaysia kini dapat menikmati peluang bisnis yang baik karena negara tersebut memiliki populasi 3,2 miliar orang.

Malaysia juga berkomitmen untuk menjalankan agenda Global South dalam mendorong kerja sama, terutama pada masa Malaysia menjabat sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun depan, ujarnya dalam balasan tertulis kepada parlemen, Kamis (24/10).

“Keinginan Malaysia untuk bergabung dengan BRICS merupakan upaya Malaysia untuk mempertahankan kebijakan dan identitasnya sebagai negara yang mandiri dan netral, menyeimbangkan negara-negara besar dan membuka peluang bisnis dan investasi baru,” ujarnya, dilansir CNA Malay Mail, Jumat (25). /10/2024).

Menurutnya, melalui partisipasi aktif dalam KTT tersebut, Malaysia dapat memperkuat tekadnya untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara BRICS yang menghadapi lanskap ekonomi global yang sulit dengan ketahanan penuh. Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengonfirmasi pada 28 Juli bahwa Malaysia telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono yang hadir dalam pertemuan tersebut menyerukan perdamaian dan solidaritas antar negara berkembang dalam pertemuan ini.

“Dalam BRICS Plus, Indonesia menyampaikan pesan penting tentang perdamaian dan pentingnya negara-negara berkembang dan negara-negara selatan untuk bersatu, meningkatkan solidaritas, dan memainkan peran penting untuk menciptakan tatanan dunia yang inklusif, berkeadilan dan setara,” ujar Kementerian Luar Negeri. Urusan dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI.

Diversifikasi Bisnis

Analis risiko politik independen Halmie Azrie menilai masuknya empat anggota ASEAN ingin meningkatkan peluang perdagangan dan mendiversifikasi hubungan luar negeri mereka di tengah ketidakpastian geopolitik dan perang di Ukraina dan Timur Tengah.

“Keempat negara ini dapat memberikan suara perwakilan di kawasan ASEAN untuk menyampaikan permasalahan atau berbagi kemajuan dengan anggota BRICS,” kata Halmie.

Dengan Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025 akan terjadi multilateral engagement atau pertemuan ASEAN Plus dengan berbagai negara BRICS. Anwar mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghadiri KTT ASEAN 2025 ketika mereka bertemu pada bulan September.

Namun, terdapat kekhawatiran mengenai kemampuan BRICS untuk mengelola secara efektif karena kurangnya struktur formal, dengan bertambahnya jumlah anggota. “Kekhawatiran lainnya adalah bagaimana anggota baru dapat berkontribusi pada organisasi,” jelasnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *