JAKARTA – Media sosial diketahui memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental, seperti depresi, kesepian, stres dan kecemasan, takut ketinggalan (FOMO), hingga cyber-bullying.
Faktanya, media sosial dapat menimbulkan perasaan tidak aman dan ketidakpercayaan. Dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental banyak dihadapi oleh anak muda.
“Insecure, kurang percaya diri dan minder dengan orang lain, rasa tidak aman dan cemas dalam hidup,” kata Moh, salah satu penggiat literasi digital asal Indonesia. Rouf Azizi, pada Senin (7/10/2024), pada kursus literasi digital bidang pendidikan yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan Provinsi Riau.
“Apakah Media Sosial Benar-Benar Membuat Anda Lebih Aman?” Dalam diskusi online, Rouf mengatakan bahwa rasa tidak aman berasal dari pemikiran negatif tentang diri sendiri, yang jika diperbesar dapat menimbulkan kebingungan. Gejalanya sering dibandingkan dengan orang lain atau sering terasa seperti ‘rumput tetangga lebih hijau’.
Lalu ada keinginan untuk sempurna (sempurna), sering tidak percaya pada banyak hal dan tersinggung atau terpengaruh dengan perkataan orang lain, ujarnya.
Menurut Rouf, untuk menghindari rasa tidak aman saat menggunakan media sosial, pengguna mulai melihat kelebihannya. Caranya adalah dengan fokus pada kelebihan yang ada, karena banyak hal yang bisa kamu lakukan tanpa kita sadari, dan mengabaikan kelemahan yang bisa membuat kamu putus asa.
“Bersyukurlah dan berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain, lakukan apa yang membuatmu bahagia, dan kelilingi dirimu dengan orang-orang yang mempermainkanmu,” kata Moh. Rouf Azizi mengambil jam bersama (nobar) dari sekolahnya di hadapan para siswa yang ikut berdiskusi.
Di sisi lain, E. Rizki Wulandari, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Jurnalis Surabaya (STIKOSA AWS), mengatakan dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental lebih banyak terjadi di kalangan anak muda.
Dampak nyatanya adalah generasi Z yang menghabiskan lebih dari dua jam sehari di media sosial dan generasi Z tidak sehat mentalnya, kata Rizki Wulandari. .
Sementara itu, dosen Universitas Islam Negeri Tulungagung (UIN SATU) Sayyid Ali Rahmatullah Deny udiudiantoro menghimbau mahasiswa untuk memiliki teknologi modern dan menggunakan media modern agar tidak menimbulkan rasa tidak aman.
“Manfaatkan media sosial untuk belajar, membangun jaringan yang lebih luas, mempromosikan sekolah, mencari ide dan inspirasi, serta membangun personal dan brand sekolah,” ujar Deny Udiudiantoro.
Sekadar informasi, website yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau ini merupakan bagian dari Inisiatif Literasi Digital Nasional (GNLD). GNLD menyelenggarakan #MakinCakapDigital untuk LSM untuk mempromosikan transformasi digital di sektor pendidikan di Indonesia.