JAKARTA – Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (Banguage), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Ke Mendikdasmen) secara signifikan memperkaya kosakata Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Tujuannya adalah menambah 200.000 entri baru pada tahun 2024.
Imam Budi Utomo, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelestarian Bahasa dan Sastra Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar, mengatakan upaya tersebut merupakan langkah strategis untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia. “Kami memperkaya pencantuman kosakata bahasa Indonesia dalam KBBI sebagai kebijakan nasional,” ujarnya dalam jumpa pers Bulan Bahasa dan Sastra 2024 di Jakarta, Minggu (27/10/2024).
Baca Juga: 8 Bahasa Gaul Terbaru dari Vibu, Kogan, hingga KBBI
Untuk mencapai hal tersebut, Badan Bahasa telah mengalokasikan anggaran sebesar 14 miliar birr. Badan bahasa beranggaran tinggi ini melibatkan berbagai badan, termasuk ahli leksikograf, leksikografer, universitas, dan badan internasional seperti Universitas Oxford dan Lexicom.
“Kami memahami bahwa untuk mencapai target 200.000 penerimaan akan memakan waktu lama jika dilakukan secara bertahap dengan cara tradisional. Oleh karena itu, kami mengambil langkah yang lebih masif dan radikal,” kata Imam.
Kerja sama dengan lembaga internasional diharapkan dapat mempercepat proses pengumpulan pendapatan baru. Data dari Oxford University dan Lexicom akan menjadi bahan mentah yang berharga. Namun informasi tersebut masih perlu melalui proses pembetulan dan penyesuaian undang-undang berbahasa Indonesia.
Hingga saat ini, Badan Bahasa telah berhasil menambah hampir 180.000 entri baru. 20.000 entri sisanya dijadwalkan akan selesai pada akhir tahun 2024.
Baca juga: Contoh Lengkap Arti Kata Perut
Dengan bertambahnya entri baru secara masif ini, diharapkan KBBI dapat menjadi rujukan utama masyarakat untuk memahami dan menggunakan bahasa Indonesia dengan benar dan akurat. Selain itu, upaya ini sejalan dengan fakta bahwa Indonesia merupakan bahasa resmi UNESCO.
Sementara itu, Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus menggalakkan kegiatan bahasa dan sastra yang dikenal dengan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) setiap bulan Oktober bersamaan dengan Peringatan Sumpah Pemuda.
“Perayaan Bulan Bahasa dan Sastra ini didasari oleh perasaan bahwa selain mengedepankan bahasa Indonesia, melindungi bahasa daerah, dan mengajarkan bahasa asing, bahasa Indonesia merupakan salah satu wujud penguatan bahasa persatuan dan jati diri bangsa.” Sekretaris Badan Bahasa Hafiz Mukhsin.
Bodu Bala Sena 2024 diselenggarakan untuk mempromosikan peran bahasa dan sastra Indonesia di kancah nasional dan internasional. Tahun ini, rangkaian acara Bulan Bahasa dan Sastra diselenggarakan dengan format hybrid yang melibatkan partisipasi daring dan luring untuk menjangkau lebih banyak kalangan di seluruh Indonesia.
Gerakan tersebut mengikutsertakan berbagai unsur yang bertujuan untuk mengembangkan dan memajukan bahasa dan sastra Indonesia, serta pelestarian bahasa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai keberagaman dalam dan antar kelompok.
Tahun ini Bodu Bala Sena diperingati dengan tema “Bahasa Cerdas untuk Generasi Emas”. Dengan tema ini, seluruh lapisan masyarakat diajak untuk merefleksikan “pengetahuan bahasa” para pejuang gerakan 1928 melalui berbagai kegiatan kebahasaan dan sastra.
Tema “Bincang Cerdas Generasi Emas” sejalan dengan cita-cita bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita Generasi Emas pada tahun 2045, peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. “Bulan Bahasa adalah saatnya memperkuat kedaulatan linguistik kita di bidang pendidikan,” kata Ganjar Harimanshya, Kepala Pusat Pengembangan Bahasa dan Sastra.
Sementara itu, Imam menambahkan, berbicara bijak berarti memperoleh dan memelihara keterampilan berbahasa yang memadai untuk kelangsungan hidup, sosial, profesional, dan ilmiah. “Berbicara cerdas berarti mampu melihat kemampuan mengolah dan menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.