Abrasi dan Banjir Rob Ancam Pesisir Kabupaten Tangerang

Abrasi dan Banjir Rob Ancam Pesisir Kabupaten Tangerang

Tangarang – Ancaman erosi di pantai utara Jawa sudah mengkhawatirkan. Menteri Bisnis Maritim dan Perikanan (CCP), yang dikeluarkan pada tahun 2015, menunjukkan bahwa pantai 400 -kilometer dihancurkan di Indonesia.

Secara total, 44%kehilangan 745 kilometer. Sejak 1995 hingga 2015, 579 hektar tanah telah hilang, termasuk penampilan pantai Tangarang.

Majalah Tangarang Regency (UI), University of Indonesia (UI), menunjukkan bahwa semua desa Kabupaten Tangareng telah mengalami atau dipuji selama dekade terakhir.

Desa dengan tingkat dan area tertinggi adalah 31,41 meter per tahun dan 55,51 hektar Tanjung di desa Burung -23,12 meter dan 55,51 hektar di desa, dan daerah erosi tertinggi di desa Ketapanga adalah 27,65 hektar.

Abduls Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi (BNPB) dari Organisasi Bencana Nasional (BNPB), mengenali data tersebut. Abdul mengatakan erosi pantai telah meningkat dari 200 menjadi 500 meter selama 10 tahun terakhir.

“Area yang pergi ke tribun bakau tidak dipertahankan, ini sangat berbahaya di daerah yang penting,” katanya Selasa (201/28/2025).

Catatan Abdula sesuai dengan hasil satelit Anom Beach, Parcel dan Tangareng untuk periode 2009 hingga 2025. 16 tahun yang lalu, masih ada tanah dan ladang yang belum dibayar di daerah tersebut. Di tahun -tahun mendatang, erosi secara bertahap mulai menghancurkan. Khususnya perubahan besar dalam jarak laut pada tahun 2014 sangat dekat dengan membaca “Anom Beach” di layar film satelit.

Kemudian, pada tahun 2022, fakta bahwa elemen pembacaan Pantai Anom sudah di laut tidak akan lagi berkembang ke tanah dari 2009, 2010, 2012 dan 2014. Kemudian, pada tahun 2024, menjadi jelas bahwa posisi Pantai Anom jelas di laut dan tidak melihat piring di dataran yang sebelumnya ada.

Gambar satelit terbaru yang diambil pada 24 Januari 2025, Anom Beach Point sudah ada di laut dan merupakan pagar laut, dan alam semesta virtual dan virus mengerikan di semua media.

Kondisi ini pasti akan mengkhawatirkan orang. Selain itu, BMKG telah mengumumkan banjir pasang surut di pantai utara Jawa.

Kepala Pusat Meteorologi Kelautan BMKG, Eco Prosetio, telah mengatakan bahwa ancaman erosi atau degradasi tanah disebabkan oleh fakta bahwa sekarang berada di pantai utara Jawa.

“Jika degradasi tanah atau tanah benar -benar berkurang. Tentu saja, ada ancaman terhadap banyak hal. Ada potensi penampilan air laut yang datang ke daratan di panggung Robba,” kata Echo.

Degradasi tanah yang menyebabkan kesenjangan tersebar luas di masyarakat, seperti polusi air, polusi lingkungan dan penyebaran penyakit menular.

“Karena kesenjangan ini harus dipertahankan, ya, tidak boleh dibiarkan tidak diobati. Jadi peningkatan air laut yang datang ke tanah dapat dikontrol sehingga kesejahteraan masyarakat dipertahankan,” kata Echo.

Echo mengklaim bahwa pemerintah pernah bekerja dalam banyak hal untuk menangani banjir pasang, seperti banyak lorong sungai dengan memompa rumah. Namun, itu tidak lebar, hanya di tempat yang sempit.

Semoga Presiden Prabovo Subianto, yang membangun tembok laut raksasa, akan segera diimplementasikan sebagai solusi jangka panjang. “Dengan pembangunan dinding laut raksasa ini, ia akan berdampak luas pada daerah yang sering mempengaruhi,” katanya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *