JAKARTA – 12 departemen pelatihan vokasi akan memamerkan karya couture mereka di Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025. Di bawah ini tercantum nama-nama SPV.
Pada JMFW 2025, 12 departemen pendidikan vokasi akan menyaksikan 72 busana dalam Parade Mahakarya Vokasi Adibusana.
Baca Juga: Banyak Siswa SMK yang Menganggur? Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merespons dengan informasi
Karya para desainer profesional muda mencerminkan kekuatan kolaborasi, kreativitas, dan pengalaman untuk mengembangkan fashion sederhana di Indonesia.
Sesuai dengan tema JMFW 2025, setiap departemen pendidikan vokasi akan mengusung tema “Mark-Ink”, yang melambangkan jejak Indonesia di dunia fashion internasional melalui karya yang memadukan tradisi dan inovasi.
Salah satu peserta JMFW 2025 datang ke SMKN 1 Salatig. Koleksinya disebut “Badai Pasir”. Guru Besar Fesyen SMKN 1 Salatiga Leni Eka Damayanti menjelaskan, koleksi tersebut terinspirasi dari fesyen futuristik dan terinspirasi dari semangat gurun pasir dari film Dune.
Saryadi, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek, mengatakan tiga tahun partisipasi profesional di JMFW merupakan bukti nyata bahwa pendidikan vokasi memimpin industri fashion dengan penekanan pada kreativitas dan keterampilan praktis. . .
Pelatihan profesional terus mengembangkan dan menghasilkan generasi desainer berikutnya, memastikan Indonesia tetap menjadi yang terdepan dalam industri fesyen kasual dunia melalui kurikulum yang disesuaikan.
“Semua koleksi yang ditampilkan pada Parade JMFW telah melalui proses kurasi yang ketat oleh kurator yang terdiri dari praktisi dan akademisi. Dengan melalui kurasi desain, ini menjadi bukti nyata relevansi kurikulum yang diterapkan di departemen pendidikan profesi. sesuai kebutuhan industri, termasuk standar internasional JMFW,” ujarnya melalui siaran pers yang dikutip, Minggu (6/10/2024).
Adi Nuryanto, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Industri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menambahkan, keikutsertaan departemen pendidikan vokasi dalam ajang JMFW tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa, namun juga berdampak pada format. Meningkatkan kemitraan antara departemen pelatihan profesional di industri fashion. Lebih dari 30 kolaborasi telah terjalin setidaknya oleh JMFW dalam dua tahun terakhir.
“Kerja sama ini tidak hanya dalam bentuk produk, tapi juga dalam penyusunan kurikulum, pelatihan praktisi industri, pelatihan, dan lain-lain.
Sementara itu, Merri Maryati, Direktur Pengembangan Jasa Kreatif dan Ekspor Produk Kementerian Perdagangan (Kemendag), mengapresiasi komitmen pendidikan vokasi dalam mendukung Indonesia sebagai global fashion hub.
Menurutnya, JMFW merupakan panggung yang mempertemukan kreativitas desainer lokal yang berwawasan global.
“Melalui kerja sama pemerintah Indonesia, desainer lokal, dan aktor internasional, JMFW merupakan wujud nyata upaya Indonesia membawa fesyen rendah hati ke kancah dunia. “Ini bukan sekadar peragaan busana, melainkan gerakan menuju masa depan fesyen. dengan desain yang berkelanjutan, penuh gaya dan inovatif,” ujarnya.
12 departemen pendidikan vokasi yang mengikuti JMFW 2025:
1. Lupiya Tambal Sulam – SMKN 1 Bintan Timur
2. Mengaru Biru – SMK Negeri 1 Pelaihari
3. Sarang Laba-Laba – SMKN 1 Pringapus
4. Badai Pasir – SMKN 1 Salatiga
Tim ke 5 – SMK Negeri 1 Tengaran
6. Lebih Baik di Saturnus – SMKN 1 Turen
7. Estilo Tsygan – SMKN 2 Temanggung
8. Simfoni Manokwari – SMK Negeri 3 Manokwari
9. Kanas Sarigading – SMKN 4 Banjarmasin
10. Kato Nan Ampek – SMKN 6 Padang
11. Reffulgent – Institut Seni Indonesia Yogyakarta
12. Jiwa Militer – SMK Negeri 3 Cimahi