Ahli Komputer Beberkan Bahaya AI untuk Manusia di Balik Kepintarannya

Ahli Komputer Beberkan Bahaya AI untuk Manusia di Balik Kepintarannya

LONDON — Seorang pionir kecerdasan buatan telah mengeluarkan peringatan yang tidak menyenangkan, bukan mengenai teknologi itu sendiri, namun tentang orang-orang yang mengendalikannya.

Ilmuwan komputer Kanada Yoshua Bengio mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ada beberapa tokoh teknologi elit yang ingin menggantikan manusia dengan kecerdasan buatan, lapor Futurism.

Bengio merupakan salah satu orang yang disebut sebagai bapak AI. Dia juga sebelumnya telah menyatakan keprihatinannya tentang kecerdasan buatan dan merupakan salah satu penandatangan surat terbuka “Hak atas Peringatan” yang ditulis oleh peneliti AI terkemuka di OpenAI. Itulah yang mereka klaim

Teknologi menimbulkan bahaya dan mereka terpaksa tidak membicarakannya.

Berbicara pada KTT One Young World di Montreal, Bengio mengatakan: “Kecerdasan memberikan kekuasaan. Jadi siapa yang akan mengendalikan kekuasaan itu?”

“Ada orang yang mungkin ingin menyalahgunakan kekuasaan itu, dan ada orang yang ingin melihat manusia digantikan oleh mesin,” kata Bengio, seperti dilansir Wion News.

Baca Juga: Mars Bisa Mengubah Manusia Menjadi Makhluk Kecil ‘Hijau’, Kata Ahli Biologi

Ia memperingatkan bahwa orang-orang seperti itu, meski sedikit, harus dicegah sekarang.

“Maksudku, itu hanya pinggirannya saja, tapi orang-orang ini bisa mempunyai kekuatan yang besar, dan mereka bisa, kecuali kita memasang penghalang yang tepat sekarang.”

“Akan ada pemusatan kekuatan: kekuatan ekonomi, yang dapat berdampak buruk bagi pasar; kekuatan politik, yang dapat berdampak buruk bagi demokrasi; dan kekuatan militer, yang dapat berdampak buruk bagi stabilitas geopolitik planet kita,” lanjutnya.

Para pemimpin dunia harus mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan pertumbuhan kekuatan kecerdasan buatan, meskipun tidak ada yang bisa memastikan kapan kecerdasan buatan pada tingkat manusia akan tercapai.

Namun jika hal ini terjadi sebelum kebijakan global diadopsi di bidang ini, hal ini akan menimbulkan masalah.

“Kalau lima tahun, kami belum siap,” tutupnya, “karena kami tidak punya metode untuk memastikan sistem ini tidak merugikan masyarakat atau merugikan masyarakat.”

Beberapa ahli lain juga menyerukan pembatasan kecerdasan buatan selagi masih ada waktu.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *