JAKARTA – Masyarakat ingin mengetahui apakah ujian nasional (UN) akan kembali digelar pada tahun 2025. BM sebelumnya dihapus karena dirasa terlalu mementingkan hasil akhir dan proses belajar siswa terabaikan.
Secara umum, kembalinya ujian negara menjadi perdebatan publik karena menyentuh aspek fundamental pendidikan yang berdampak luas bagi siswa, guru, dan masyarakat.
Baca juga: Mendikbud: Ujian Nasional Tetap Wajib Masuk
Banyak pihak yang mengkritik PBB karena memberikan tekanan mental kepada siswa dan guru serta gagal mencerminkan kemampuan komprehensif siswa. Dengan adanya diskusi mengenai dimulainya kembali ujian masuk perguruan tinggi, masyarakat khawatir masalah serupa akan terulang kembali.
Kritik terhadap PBB sering kali mencakup kesenjangan kualitas pendidikan antar wilayah. Siswa di daerah dengan kesempatan pendidikan yang tidak mencukupi seringkali dirugikan dalam sistem yang bergantung pada tes standar negara.
Baca juga: Menteri Pendidikan Dasar Abdel Muti Isyaratkan Ujian Nasional Dimulai Kembali: Tunggu Notifikasi, Sabar
Bagaimana pemerintah dapat menjamin kesetaraan akses dan kualitas pendidikan jika ujian nasional diberlakukan kembali akan menjadi isu utama dalam perdebatan ini.
Di tengah kontroversi tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdelmuti memberi isyarat dimulainya kembali ujian nasional. Namun apakah ini akan terjadi pada tahun 2025?
Saat ditemui media di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Menteri Pendidikan Dasar Abdelmuti menjelaskan, UN secara konsep sudah siap namun belum bisa dilaksanakan pada 2025. Diimplementasikan secara nasional.
“Mudah-mudahan memasuki tahun ajaran berikutnya kita sudah bisa mengumumkan proyek apa itu pada waktunya,” ujarnya, Senin (30/12/2024).
Ia juga meminta masyarakat menunggu pernyataan resmi dari pemerintah mengenai status pelaksanaan PBB. Di sisi lain, Mendikbud menyebut sistem evaluasi yang akan diterapkan akan sangat berbeda dengan sistem evaluasi sebelumnya.
Baca juga: Wapres Gibran Minta Sistem Zonasi dan PBB Dikaji Ulang
“Jadi kita melihat semua pengalaman sejarah, termasuk keprihatinan sosial, dan pada akhirnya kita akan sampai pada hal ini, dan saya akan terbuka untuk, ya, kita akan memiliki sistem evaluasi baru yang berbeda dari ini. Jadi, apa sistem evaluasinya yang baru? Beda, tunggu kami jelaskan,” ujarnya.
Murthy menambahkan, program studi bahasa Mandarin hanya diselenggarakan oleh sekolah yang terakreditasi. Oleh karena itu, satuan pendidikan yang tidak terakreditasi tidak dapat dijadikan sebagai penyelenggara ujian nasional, tegasnya.
Hal inilah yang menjelaskan apakah PBB akan berkumpul kembali pada tahun 2025. Kami berharap informasi ini bermanfaat.