Akselerasi dan Pendampingan Dinilai Penting bagi Petani Milenial

Akselerasi dan Pendampingan Dinilai Penting bagi Petani Milenial

Jakarta – Kementerian Pertanian terus mendorong petani muda untuk dapat memasuki pasar ekspor global. Langkah ini diambil untuk meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar internasional, untuk memperluas pangsa pasar produk lokal di berbagai negara dan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Petani muda pindah ke ekspor dan penting untuk membuka pasar internasional untuk produk -produk superior di Indonesia. Kami memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global, “kata Menteri Pertanian Andy Omran Suleiman pada hari Selasa (1/14/2025). .

Karena alasan ini, BPSDMP Agency Development Agency mengadakan pertemuan koordinasi yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait.

Pertemuan tersebut, diadakan pada hari Jumat, 10 Januari 2025, bertujuan untuk membahas kesiapan untuk mengekspor produk pertanian dari ribuan petani yang sudah satu tahun, selain membangun jaringan untuk mengekspor produk pertanian untuk mengekspor tujuan.

Presiden BPPSDMMP Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya mempercepat dan membantu petani milenial untuk dapat memasuki pasar ekspor. “Kita harus mendorong ribuan tahun petani untuk mengekspor produk apa pun dan di mana saja. Dengan dukungan semua pihak, kami berharap ekspor akan meningkat sampai Anda mencapai tiga hingga empat kali sebulan. “

Menurutnya, harus ada rentang produk yang sama di antara para petani ribuan tahun untuk mencapai eksportir yang optimal. Grup ini akan bekerja sama, bertukar pengetahuan dan menciptakan peluang baru bagi petani.

Ini diharapkan hanya meningkatkan pendapatan regional asli (PAD), tetapi juga mendukung keberlanjutan sektor pertanian dengan meningkatkan kapasitas produksi. Sektor pertanian adalah komoditas yang telah terbukti tahan terhadap krisis seperti Pandmi Kovid-19 dan diharapkan menjadi pilar dasar ekonomi Indonesia. Namun, ada kebutuhan untuk meningkatkan kualitas produk, mobilisasi dan memenuhi standar legitimasi.

Mohammed Amin, Kepala Kementerian Pendidikan Pertanian (Kamusditan) di Kementerian Pertanian, mengatakan perlu untuk memperhatikan proses peningkatan legitimasi dan penelitian pasar sehingga produk -produk petani milenium dapat memenuhi persyaratan ekspor internasional.

Sekretaris BPSDMP (SESBA) Siti Munifah mengatakan penting bagi petani milenium untuk mengungkapkan informasi terkait dengan produk ekspor potensial dan prosedur ekspor yang cepat dan efektif, “kata sekretaris SISBA (SESBA) SISBA (SESBA).

“Kami akan mengundang Pusat Ekspor Surabaya untuk memberikan pelatihan ekspor bagi petani milenial, sehingga mereka siap untuk menentang pasar internasional,” katanya.

Sementara itu, dalam hal karantina dan sertifikat produk, perwakilan Paranin (Badan Karantina Indonesia) mengingatkan semua produk pertanian yang diekspor harus memenuhi standar tujuan yang ketat di negara itu.

Produk produk tanaman diharuskan untuk melampirkan sertifikat karantina pertanian dan untuk memenuhi persyaratan karantina sesuai dengan ketentuan negara tujuan.

Di sisi lain, perwakilan dari Hadiah Pertanian Jepang, Roma dan Amerika juga menekankan tantangan yang dihadapi produk pertanian Indonesia dalam memenuhi standar kualitas internasional.

Lampiran pertanian Jepang telah mengungkapkan, misalnya, bahwa meskipun produk Indonesia memiliki potensi besar, kualitas produk berkurang setelah pengiriman, menyebabkan ketidakpastian di antara pelanggan.

Selama pertemuan, kemampuan untuk pasar ekspor dibahas di berbagai negara. Di Jepang, misalnya, produk Edamam memiliki urutan yang cukup tinggi, sementara Amerika Serikat membutuhkan produk seperti bubuk Kencur, kopi dan mangga Indonesia.

Artikel pertanian AS mengatakan kopi Indonesia sangat populer di pasar AS, dan tantangannya terletak pada tuntutan legitimasi dan ekspor yang harus dipenuhi.

Di Eropa, terutama di Belgia dan Italia, produk -produk seperti Gula Rasa Paraf, Moringa dan rempah -rempah memiliki potensi besar. Namun, produk -produk ini harus memenuhi standar pengemasan yang ketat, dan persyaratan yang tersisa yang diharapkan oleh konsumen Eropa.

Pusat Ekspor Surabaya, yang juga menghadiri pertemuan tersebut, menjelaskan pentingnya menyatukan produk, legitimasi dokumen dan pelatihan eksportir.

“Kami akan melakukan pekerjaan untuk pertandingan 5.000 pada tahun 2025 untuk menciptakan peluang ekspor baru bagi ribuan petani yang sudah satu tahun,” kata perwakilan Pusat Ekspor Surabaya.

Cross -co -Operation antara Kementerian Pertanian dan Bea Cukai dan Sektor swasta diharapkan untuk mempercepat proses manajemen ekspor, serta memberikan distribusi produk pertanian Indonesia yang lancar di pasar internasional.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *