Jakarta – Manajemen Pusat Kongres di Jakarta (JCC) tidak berlaku. Perangkat tertutup terbaru dan menutup akses masuk ke jaringan pemblokiran. JCC Pt Pea Sidang Pratam (PT GSP) Investor dan manajer merasakan kerugian karena mereka tidak dapat bekerja.
“Kami tidak bisa lagi melakukan tikus (rapat, merangsang, konvensi dan pameran) dan memenuhi kontrak klien dan mitra bisnis yang ditandatangani sejak awal 2024 PPKGBK Direktur yang dipaksa untuk mengambil alih JCC saat melakukan prosedur hukum ketika prosedur hukum sedang diadakan dilakukan. “Direktur Eksekutif JACC Edwin Sultan mengatakan kepada Jakarta pada hari Selasa (1/21, 2015) di Jakarta.
Menurut Edwin, kliennya telah menerima penghapusan banyak pihak, baik boom dan hasil akses pribadi dan JCC. Sebagai akibat dari kegagalan otot pada JCC, mereka tidak dapat diimplementasikan sesuai dengan rencana tersebut, sehingga juga dipengaruhi oleh banyak aktor bisnis yang terkait dengan aktivitas tikus
“Selama lebih dari 30 tahun, kami telah menciptakan JCC sebagai ikon terbaik tikus dan tikus dengan selusin pengguna dan mitra bisnis. Kondisi dalam JCC sangat berbahaya bagi industri tikus, terutama untuk perusahaan yang sudah memiliki kontrak bisnis dengan pengguna dan Pengguna dan pengguna dan dengan pelanggan dan pengguna dan pengguna dan pengguna dan pengguna, baik internal maupun asing, ”kata Edwin.
Akuisisi pembelian secara unilateral oleh Direktur PPKGBK telah menciptakan preseden yang buruk untuk industri tikus nasional. Sementara itu, PPKGBK telah memaksa pengguna dan mitra bisnis, yang telah menjalani kontrak selama beberapa dekade untuk Business Services Agency (BLU).
Menurut Edwin, beberapa mitra JCC dan bisnis memutuskan untuk menemukan tempat di luar JCC. Langkah ini adalah upaya para aktor bisnis ini untuk mendapatkan bisnis, dan yang paling penting, mereka menerima layanan terbaik. Karena mereka secara ketat menentukan keberadaan perusahaan dalam layanan standar dan jaringan di industri tikus.
“Butuh beberapa dekade bagi JCC untuk membangun reputasi sebagai pusat tikus, yang diakui secara internasional. Jika gambar ini rusak, akan sulit untuk menarik peristiwa penting di Indonesia di masa depan, ”kata Edwin.
Akibatnya, PT GSP memanggil pemerintah untuk segera mengambil langkah -langkah untuk menciptakan suasana yang menguntungkan bagi industri industri.
“Kami mendesak masalah hukum ini untuk tidak menggunakan alasan kerusakan pada ekosistem tikus, yang sangat mempengaruhi ekonomi nasional, di mana tikus 100 triliun rps per tahun, JCC akan berkontribusi 20-30%,” kata Edwin.
Yosep Badoeda, seorang pengacara PT GSP, menyesali membaca sutradara PPKGBK di PT GSP sebagai mitra manajemen JCC yang telah berbicara selama beberapa dekade. Selain itu, tindakan pengukuran dipaksakan oleh JCC ketika prosedur hukum dilakukan.
“Tindakan direktur PPKGBK ditaklukkan oleh JCC, dan prosedur hukum masih dalam proses prinsip keadilan dan prinsip hukum yang benar. Itu adalah kesombongan dan kekuasaan,” kata Jospain.
Karena itu, Yosep berharap bahwa pemerintah akan melihat lebih banyak tentang masalah ini dan menciptakan suasana yang menguntungkan bagi industri tikus Indonesia. Mengingat bahwa JCC memainkan peran strategis, baik pusat tikus, sehingga perlindungan ekosistem ini akan sangat penting.
“Dengan menjaga stabilitas, dimungkinkan untuk mempertahankan dampak positif pada ekonomi nasional dan banyak aktor bisnis, itu tergantung pada industri ini,” katanya.
Yosep mengatakan kliennya akan terus melanjutkan gugatan sipil karena melanggar Pasal 8.2, setuju dengan PT GSP dan PPKGBK di Pengadilan Pusat Jakarta. Menurut paragraf, PT GSP menjadi tim pertama yang terus memperluas manajemen JCC. Namun, Dewan Direksi PPKGBK tidak pernah memenuhi Pasal 8.2 dan hanya disebutkan dalam Pasal 8.1 Perjanjian Kerjasama, di mana PT GSP harus mengirimkan bot ke jumlah ketika kontrak selesai pada Oktober 2024.
“Kami berinvestasi dan memasukkan tikus JCC dengan kesepakatan yang jelas dan terukur. Oleh karena itu, investor PT GSP hanya mengharuskan pemerintah untuk memastikan keamanan hukum untuk kontrak 1991, ”pungkasnya.