Jakarta -mas, seorang 14 -tahun yang bisa menghentikan ayahnya APW (40) dan neneknya RM (69) sampai mati di Lebak Lulus, Ciland, Jakarta Selatan sering berteriak. Dia juga mengeluh tentang prosedurnya.
“Ya (berteriak) dan berulang kali mengatakan saya minta maaf,” kata Komisaris Jakarta Selatan Ada Rahmat Idal di Jakarta, Minggu (12/12/2017).
Informasi sementara dari ibunya, seorang pemuda jauh dari sifat temperamental. Bahkan putranya sedikit sopan dan layak dan patuh untuk apa yang ditularkan oleh orang tua. Namun, polisi gagal menyimpulkan kecelakaan. Kasus ini diselidiki dengan tim psikolog forensik.
“Orang yang bersangkutan itu sopan, layak dan patuh kepada orang tua, jauh dari temperamen. Itu tidak dapat sepenuhnya disimpulkan. Kemudian, psikolog Forensik Ababe menyimpulkan sebagai seorang ahli,” jelasnya.
Sebelumnya Adamat mengatakan bahwa pada titik ini keadaan remaja berhasil berbicara oleh polisi dan merasa kasihan atas persetujuannya dan bertanya apakah kondisi ibunya dalam kondisi baik. Polisi juga akan melakukan pemeriksaan ibu jika kondisinya membaik.
“Ya, dia sendiri bertanya pada dirinya sendiri, seperti kondisi ibunya. Saya sangat menyesal atas kejadian ini,” kata Ada.
Namun, ADA belum mengungkapkan alasan dan motivasi karena MAS tidak memiliki hati untuk membunuh kehidupan keluarganya. Dia mengatakan bahwa pada titik ini, polisi dan psikologi forensik akan melakukan tes massal.
“Masih dalam pendalaman, karena tiba -tiba membuatnya tiba -tiba, lalu ada tekanan, kemudian memberi psikolog untuk menjelaskan bagaimana hasilnya.