JAKARTA – Pernahkah Anda merasa “diikuti” saat browsing internet? Bukan paranoia, penelitian terbaru menunjukkan bahwa aktivitas online kita terus dipantau. Bayangkan, lebih dari satu juta upaya pelacakan terjadi setiap hari!
Perusahaan keamanan internet Kaspersky menganalisis 25 layanan pelacakan web paling populer, termasuk Google, Microsoft, dan New Relic. Hasilnya mengejutkan: akan ada 38 miliar kasus pengumpulan data pada tahun 2024.
Apa itu pelacakan web dan bagaimana cara kerjanya? Pelacakan web adalah proses mengumpulkan data tentang aktivitas online kami, seperti situs web yang dikunjungi, waktu yang dihabiskan pada halaman tertentu, gerakan mouse dan scrolling.
Data ini digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari mempersonalisasi iklan hingga menganalisis perilaku pengguna.
Google mendominasi dunia pemantauan web dengan layanan seperti Google Analytics dan Google AdSense, yang merupakan bagian terbesar dalam pengumpulan data. Layanan ini melacak perilaku pengguna, kata kunci yang digunakan, dan informasi lainnya untuk meningkatkan situs web dan menargetkan iklan.
Resiko dan Cara Melindungi Diri Anda Semakin banyak data yang dikumpulkan, semakin besar pula risiko penyalahgunaan. Meskipun perusahaan teknologi besar mendorong perlindungan data pengguna, kita tetap perlu melindungi privasi online secara proaktif.
Anna Larkina, pakar keamanan Kaspersky, menyarankan pengguna untuk “memperhatikan perangkat yang mereka gunakan dan mengambil langkah untuk melindungi privasi mereka.”
Salah satu caranya adalah dengan mengaktifkan fitur “Jangan Lacak” (DNT) di browser Anda dan gunakan perangkat lunak keamanan yang memblokir pelacak web.