Anindya Bakrie: Kadin Siap MoU dengan GP Ansor

Anindya Bakrie: Kadin Siap MoU dengan GP Ansor

BOGOR – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Jenderal Anindya Bakri mengatakan, Kadin Indonesia baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansar. Anindya menilai slogan yang diusung GP Ansar sesuai dengan visi Kadin Indonesia.

“GP Ansor punya motto (disingkat) ‘BISA’. B itu bisnis dan ekonomi, saya inovasi dan teknologi. S itu sumber daya manusia, dan A itu pemuda. Saya melihat itu semua sangat mungkin,” bersinergi melakukan dengan Kadin sebagai wadah dunia usaha Indonesia. Dan juga kita bisa semakin kuat dalam mengembangkan perekonomian (khususnya) di daerah,” kata Anindya Bakri.

Hal itu diungkapkan Anindya saat membuka acara Grand Conference Gerakan Pemuda (GP) Ansar ke-27 bertema “Optimisme Dunia Usaha dalam Visi Indonesia Maju dan Tantangan Global” yang digelar di Hotel Harris. , Kawasan Sentul City, Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/10) malam.

Anindya menambahkan, Kadin Indonesia mempunyai dua unsur utama yang memungkinkan GP Ansor dapat bekerjasama, yaitu dengan Kadin provinsi, kabupaten/kota, serta perkumpulan/perkumpulan sebagai anggota non-biasa Kadin. Niaga Indonesia (ALB) Perdagangan dan perindustrian.

Dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus bergerak menuju angka 8%, Anindya berharap GP Ansar turut berperan dalam mendukung program yang diusung pemerintahan Prabowo-Gibran. Selain itu, GP Ansor merupakan organisasi pemuda Islam terbesar di Indonesia dengan delapan juta anggota/pengawas.

“Pertanyaannya, bagaimana GP Ansor bisa berpikir seperti seorang wirausaha yang esensinya saling menguntungkan agar bisa berkelanjutan. Kita (Kadin dan GP Ansor) sedang mencari jalan bersama, model bisnisnya seperti apa. Dan (GP Ansor) ). SDM (Sumber Daya Manusia) – “Kita harus kuat. Menurut saya dengan (slogan GP Ansar) BISA adalah awal yang sangat baik,” kata Anindya Bakri.

“Dengan jaringan Ansar/Banser yang luar biasa, di seluruh provinsi, kabupaten/kota, bahkan komunitas/desa, ini semua merupakan aset berharga yang dapat dijadikan jangkar bagi pengembangan perekonomian masyarakat melalui kerja sama ke depan antara Ansar dan Banser. Kadin agar secara nasional (mendukung) pertumbuhan ekonomi sebesar 8%,” kata Ketua Umum GP Ansor Addinjauharudin.

Dalam pemaparannya, Anindya menjelaskan prospek perekonomian pembangunan ekonomi Indonesia dalam konteks situasi global yang multikrisis. Dan Indonesia mempunyai tiga hal baik untuk menghadapi tantangan ini: Indonesia sebagai negara yang tidak konvensional, Indonesia sebagai negara adidaya iklim, dan Indonesia sebagai negara adidaya pangan.

Menurut Anindya, ambisi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sebesar 8% akan fokus pada empat faktor keberlanjutan, antara lain ketahanan energi, ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, dan keberlanjutan infrastruktur. Hal ini sesuai dengan pilar Kadin Indonesia: Ketahanan Pangan, Ketahanan Kesehatan, dan Ketahanan Energi yang didukung oleh dua faktor pendukung atau strategi utama: downsizing for all dan digitalization for all.

“Ayo semangat! Kita harus percaya diri, karena dalam 20 tahun terakhir kita bisa meningkat lima kali lipat. 20 tahun ke depan kenapa tidak lima kali lipat? Ke depan kita harus percaya diri, karena kita punya pemimpin yang baik. Maksudnya Pak Jokowi dan lain-lain akan terus melanjutkan, dan yang ketiga kita harus yakin, karena GP Ansar adalah Ansar yang maju,- pungkas Anindya.

Dalam kesempatan tersebut, Anindya Bakri dinobatkan sebagai anggota kehormatan GP Ansar setelah menemukan kaos khusus anggota GP Ansar yang dikenakan langsung oleh Addinjauharuddin.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *