WASHINGTON โ Konflik Israel-Palestina telah menjadi perhatian selama bertahun-tahun. Sementara itu, masing-masing dari mereka membagi pilihannya menjadi dua kubu utama, yaitu kubu yang mendukung perjuangan Palestina atau kubu yang mendukung Zionisme Tel Aviv.
Tidak hanya pengambil kebijakan di negara lain, sikap suportif ini juga berlaku bagi orang-orang berpengaruh lainnya di seluruh dunia. Misalnya saja miliarder terkenal seperti Elon Musk.
Lantas benarkah Elon Musk pro-Israel? Berikut ulasannya yang bisa Anda simak.
Apakah Elon Musk mendukung Israel?
Elon Musk tidak pernah bisa secara eksplisit mengakui bahwa dia mendukung Israel. Namun, semua orang tahu bahwa pemilik Tesla kerap menunjukkan dukungannya terhadap negara Yahudi melalui berbagai tindakan.
Contoh sederhananya bisa kita ambil ketika Musk bergabung dengan kampanye Donald Trump menjelang pemilihan presiden (Pilpres) AS 2024.
Pada kampanye di Pennsylvania, dia dilaporkan mengkritik Iran dan menyatakan dukungan kuat untuk Israel.
Dalam acara tersebut, Musk memberikan pidato yang menekankan ancaman Iran terhadap Israel dan Amerika Serikat.
Musk menghubungkan ancaman ini dengan persaingan geopolitik yang lebih luas antara Iran dan Barat dalam beberapa hari terakhir.
“Jelas tidak boleh ada orang yang ingin membantai semua orang di Israel. Anda harus menghentikan hal itu. Orang-orang itu harus dibunuh atau dipenjara, jika tidak, mereka akan berbuat lebih banyak,” kata Musk kepada massa. bunuh orang Israel.โ Selasa (11 Desember 2024).
Pada November 2023, Musk dituduh menyebarkan konten anti-Semit di platform X miliknya sendiri (sebelumnya Twitter). Sebagai tanggapan, dia mengunjungi Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Bersama Netanyahu, Musk mengunjungi kibbutz yang diserang oleh militan Hamas pada 7 Oktober, menurut Al Jazeera.
Di sana, dia mengatakan dia akan mendukung perang Israel di Gaza menyusul kunjungannya selama gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Musk juga setuju untuk tidak memberikan akses Internet ke Gaza melalui perusahaan satelitnya Starlink tanpa persetujuan Israel.
Hal ini bertentangan dengan pernyataan mereka sebelumnya yang mengklaim bahwa Starlink akan mendukung komunikasi dengan organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Gaza.
Ketika Gaza terjerumus ke dalam krisis setelah kehilangan komunikasi pada bulan Oktober, pengguna media sosial memohon kepada Musk untuk menyediakan akses internet kepada wilayah yang terkepung melalui Starlink.
Hal ini dilakukannya untuk membantu Ukraina, negara yang sedang berperang dengan Rusia.
Israel sendiri sebelumnya keberatan menghubungkan Starlink ke Gaza dengan alasan Hamas akan menggunakannya untuk “kegiatan teroris”.
Dalam perbincangan singkat yang disiarkan langsung di X, Musk dan Netanyahu sepakat Hamas perlu dibubarkan karena dianggap mengancam warga sipil.