TOKYO – Jepang merupakan salah satu negara paling berpengaruh di dunia yang terkenal dengan kemajuan teknologinya. Pemanfaatan ini terutama digunakan oleh Negeri Sakura di bidang-bidang seperti robotika, elektronik, dan industri otomotif.
Selain kemajuan teknologi, Jepang juga terkenal dengan sektor militernya yang kuat. Global Fire Power (GFP) menempatkannya pada peringkat ke-7 dari 145 negara yang termasuk dalam peringkat tersebut.
Kekuatan militer Jepang tidak hanya didukung oleh angkatan bersenjatanya, namun juga sejumlah persenjataan canggih di darat, laut, dan udara. Apakah ini berarti ada hulu ledak nuklir di negeri bunga sakura?
Apakah Jepang memiliki hulu ledak nuklir?
Meski Jepang adalah negara berteknologi maju, namun jelas tidak memiliki hulu ledak nuklir.
Menurut situs Nuclear Threat Initiative, Tokyo bahkan tidak berencana mengembangkan senjata pemusnah massal (WMD), termasuk senjata nuklir.
Padahal, Jepang sendiri sebenarnya memiliki siklus bahan bakar nuklir yang lengkap dan telah mengembangkan industri yang berpotensi besar untuk mengembangkan senjata pemusnah massal. Namun karena beberapa pertimbangan, mereka tidak memutuskan melangkah lebih jauh.
Jepang adalah satu-satunya negara yang terkena bom atom selama perang. Itu terjadi pada tahun 1945 ketika Hiroshima dan Nagasaki diserang oleh bom yang mengerikan.
Berkaca pada sejarah kelam mereka, mereka secara aktif memimpin upaya internasional untuk perlucutan senjata nuklir dan non-proliferasi.
Jepang menggunakan kerangka kerja multilateral dan peluang diplomasi bilateral berdasarkan kebutuhan keamanan nasional dan pengakuan atas sifat senjata nuklir yang tidak manusiawi.
Dan Jordan Times melaporkan bahwa sentimen anti-nuklir masih sangat kuat di masyarakat Jepang. Faktanya, banyak orang dalam yang menolak membuat senjata nuklir, padahal industri dalam negeri sudah matang dan berkembang pesat.
Dan Jepang masih berada di bawah payung nuklir Amerika Serikat. Hal ini menegaskan kembali komitmen negara tersebut terhadap keamanan Jepang untuk mencegah ancaman dari negara seperti Korea Utara.
Kemungkinan ini bisa muncul jika Amerika Serikat menarik diri dari kawasan Asia-Pasifik. Jika hal ini terjadi, Jepang mungkin akan mengubah arah dan menyimpulkan bahwa opsi nuklir mungkin merupakan pilihan terbaik.
Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa Jepang saat ini tidak memiliki atau berencana memiliki hulu ledak nuklir. Alasannya berkisar dari sejarah penjatuhan bom atom pada tahun 1945 hingga berada di bawah payung nuklir AS.