RADIO STATION Arkeolog Temukan Topeng Emas dan Ribuan Benda Kuno di China

RADIO STATION Arkeolog Temukan Topeng Emas dan Ribuan Benda Kuno di China

JAKARTA – Penggalian di Sanxingdui di barat daya Tiongkok menemukan ribuan harta karun dan artefak, termasuk topeng emas. Artefak bersejarah ini terkubur di bawah ratusan jari.

Lubang pemakaman terbesar dari delapan lubang pemakaman yang ditemukan di situs Sanxingdui berukuran 19 meter persegi dan berasal dari tahun c. Patung itu bertanggal antara tahun 1117 dan 1015, menurut publikasi terbaru di jurnal Sichuan Cultural Relics.

Lubang tersebut berisi bejana perunggu dengan tanda dari Zaman Perunggu Akhir, catatan sejarah paling awal Tiongkok.

Interesting Engineering melaporkan, pada Rabu (24/2/2024) sekitar 7.400 benda upacara ditemukan di situs Sanxingdui, memberikan petunjuk baru tentang budaya yang sebelumnya tidak diketahui selama lebih dari 3.000 tahun. Menariknya, situs Sanxingdui baru ditemukan pada tahun 1920-an.

Kota kuno ini diyakini sebagai pusat Kerajaan Shu yang misterius sekitar 4.500 tahun yang lalu, salah satu dari banyak kerajaan kecil di sekitar Dinasti Shang di Tiongkok tengah. Tidak ada catatan tertulis yang ditemukan untuk menjelaskan asal muasal kota kuno tersebut atau makna di balik warisan yang ditinggalkannya.

Sanxingdui memproduksi perunggu, perunggu, dan emas dengan cara yang belum pernah terlihat di pertambangan, yang menunjukkan kekayaan ekonomi dan keterampilan teknis tingkat tinggi. Sanxingdui mendapat perhatian luas ketika artefak emas dan batu giok ditemukan.

Meskipun banyak barang emas, termasuk topeng emas, menunjukkan tanda-tanda kerusakan, para ilmuwan mencatat bahwa beberapa lembaran emas telah meleleh dan berubah bentuk akibat paparan suhu tinggi.

Berdasarkan temuan yang dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan bulan lalu, komunitas kuno menyembunyikan seluruh benda perunggu di atas benda perunggu di bawah potongan gading. Meski disusun dalam sistem yang rapat, simpul-simpul tersebut umumnya disusun pada tingkat yang sama untuk mencegah letusan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *