JAKARTA – Aktris kondang Sandy Parmana tewas akibat serangan pisau yang dilakukan oleh orang-orang yang disebut-sebut berada di balik aksi tersebut dan disebut-sebut saling mengenal. Kejadian ini diketahui warga RT lain di wilayah tersebut.
Siddarmaji, Ketua RT Wilayah, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (12/1/2025) di Komplek Perumahan TNI/Polri, Cibarusah, Kabupaten Bekasi sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, Sandy Parmana sedang mengendarai sepeda listriknya usai memberi makan hewan peliharaannya.
Saat tur, ia tiba-tiba didekati oleh pesinetron yang dituduh melakukan perbuatan tersebut dan langsung menikamnya dengan senjata tajam.
“Ada warga RT lain yang mengetahui kejadian (penikaman), korban dan pelaku saling kenal,” kata Siddaramaji.
Foto/Instagram Sandy Parmana
Akibat penikaman tersebut, bintang sinetron Mysterio Gunung Merapi itu mengalami luka serius di banyak bagian tubuhnya. Ini termasuk tubuh, pipi, kepala dan leher.
Meski terluka parah, Sandy berhasil mendapatkan pertolongan dari seorang warga yang berprofesi sebagai perawat. Warga sekitar yang menolongnya langsung membawanya ke RSUD Silesia.
Namun nyawanya tidak bisa diselamatkan. Jenazah Sandy kemudian dibawa ke RS Polri Karamat Jati untuk diautopsi. Informasinya (korban) dipukul di tiga bagian badan, karpet, kepala, atau leher, ujarnya.
Sebelumnya, Sandy diketahui terlibat adu mulut dengan tetangganya dalam pertemuan warga sehari sebelum kejadian. Menurut Siddarmaji, perselisihan inilah yang dinilai menjadi motif utama di balik peristiwa penikaman tersebut.
“Kami mengadakan kegiatan lokal, pertemuan komunitas, terjadi diskusi, dan diskusi tersebut mengakibatkan korban yang tidak bahagia.”
Polisi sedang menyelidiki dugaan insiden tersebut akibat permusuhan pribadi yang meningkat setelah pertemuan tersebut. Korban sebelumnya diketahui sempat berselisih dengan tetangganya saat pertemuan masyarakat sehari sebelum kejadian.
Menurut Siddarmaji, alasan penikaman Sindhi diduga karena balas dendam atas suatu perselisihan. “Kami mengadakan kegiatan lokal, pertemuan masyarakat, diskusi, dan diskusi tersebut membuat korban kesal dan mereka berencana menyebut terdakwa sebagai permusuhan pribadi,” katanya.
Sejauh ini, Polsek Sebarossa dan Polda Metro masih berupaya mencari pelaku yang kabur usai kejadian tersebut. Polisi juga menyelidiki alasan di balik penikaman tersebut, tersangka utama adalah perselisihan pribadi yang muncul setelah pertemuan masyarakat.