KAIRO – Sebelum ilmuwan Barat mengembangkan apa yang kini disebut kecerdasan buatan, cendekiawan Muslim Al Khawarismi menyajikannya dalam bentuk yang sistematis dan lebih canggih.
Menurut Al Khawarismi, salah satu penemu algoritma, rumus ini merupakan rangkaian langkah logis dan sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.
Seperti dilansir New Scientist, algoritma dianggap sebagai kunci ilmu komputer karena digunakan untuk pemrosesan data dan spesifikasi perhitungan.
Al Khawarezmi lahir di Khwarezmia di Asia Tengah, sekarang bagian dari Uzbekistan, sekitar tahun 780.
Al Khawarizmi dikenal sebagai penemu algoritma, yaitu prosedur sistematis untuk menyelesaikan masalah matematika dalam langkah-langkah yang terbatas.
Al Khawarismi juga dikenal sebagai bapak aljabar karena beliaulah orang pertama yang menulis buku sistematika aljabar.
Bukunya Al-Jabar wal-Muqabilah (Penjumlahan dan Pengurangan) menjadi salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah matematika.
Selain aljabar, al-Khwarizmi juga memiliki karya penting di bidang matematika lain, seperti aritmatika, geometri, dan trigonometri. Karya-karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menjadi dasar bagi perkembangan matematika di Eropa.
Al Khawarezmi juga dikenal sebagai astronom dan ahli geografi. Dia menciptakan bagan astrologi yang akurat dan peta dunia yang terperinci. Karya-karyanya tentang astronomi dan geografi juga diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan tersedia bagi para sarjana Eropa.