JAKARTA – PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berencana menutup 13 gerai sepanjang tahun 2024. Langkah tersebut diambil sebagai bentuk pembenahan gerai yang berkinerja buruk.
Monish Mansukhani, CEO Matahari, mengatakan pihaknya dipilih berdasarkan portofolio gerainya. Penutupan gerai juga merupakan bagian dari pembenahan gerai yang sudah ada.
“Saat ini Matahari sedang memantau kinerja 20 gerai yang masuk dalam daftar pantauan dan berencana menutup 13 gerai pada tahun ini,” kata manajemen dalam siaran persnya baru-baru ini.
Hingga akhir September, LPPF telah menutup 7 gerainya. Akses laporan keuangan triwulan III, Selasa (12/10/2024), jumlah gerai LPPF pada 30 September 2024 mencapai 147 gerai, turun dibandingkan akhir Desember 2023 sebanyak 154 gerai.
Monish mengatakan selain menutup gerai yang bermasalah, ada rencana restrukturisasi gerai yang berlokasi strategis. Strategi penjualan omnichannel juga menjadi perhatian manajemen retailer ini.
Monish mengatakan, lebih dari tiga perempat vendor konsinyasi telah terintegrasi melalui Matahari Supplier Portal. Menurutnya, hal ini menambah variasi produk yang tersedia secara online.
Perusahaan memperluas jangkauan pasarnya dengan membuka toko resmi di berbagai saluran e-commerce terkemuka, ujarnya. Selain itu, platform Shop & Talk Matahari juga sedang dalam proses pembaharuan.
“Kami berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan lanskap pelanggan dan ritel yang terus berkembang,” jelasnya.
Hingga akhir September, laba LPPF sebesar Rp622,26 miliar, turun 1,30% year-on-year (y-o-y) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Oleh karena itu, laba dasar per saham LPPF turun tipis dari Rp 278 menjadi Rp 275 per saham.
Pendapatan operasional LPPF turun 1,27% year-on-year menjadi Rp 4,91 triliun. Dalam rilisnya, perseroan menyebutkan penjualan bisnis mencapai Rp 9,5 triliun.