SINGAPURA – Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) terus menjaga hubungan baik dengan penjaga pantai negara tetangga di ASEAN. Pada Minggu (13/10/3024), Bakamla RI diwawancarai oleh Singapore Coast Guard (SPCG) yang sedang berkunjung.
Hasil pertemuan tersebut menyepakati untuk lebih memperkuat dan memperkuat Perlindungan, Keamanan dan Penegakan Hukum (SPCG) antara Bakam dan RI serta SPCG di perairan kedua negara.
Ngomong-ngomong, Panglima TNI Laksamana RI Dr. Irwansyah, S.H., M.Tr Ospla dan tim meninggalkan Batu Ambar menuju Pulau KN Dana pada pukul 11.00 WIB. “Singapore Coast Guard datang ke kantor Bakamla di Jakarta. Tapi mereka tidak membawa kapalnya. Ini perjalanan pulang pergi. Kami naik kapal. Ini menunjukkan keseriusan kami dalam membina hubungan baik dengan mereka,” kata Irwansyah kepada SINDOnews. di dalam Pulau KN Dana dalam perjalanan ke Singapura.
Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan, mereka sampai di pangkalan SPCG di Singapura sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Begitu KN memasuki tempat berlabuh di Pulau Dana, Komandan SPCG SAC Chang Keng Keong beserta jajarannya menemuinya di tempat berlabuh.
Mereka menyambut grup Indonesia Bakamla dengan penuh cinta. Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo turut hadir dalam acara tersebut. Mereka kemudian berangkat bersama menuju kantor pusat SPCG di Singapura.
Rapat diawali dengan perkenalan masing-masing pangkat oleh Ketua Bakamla RI dan Komandan SPCG. Selain Bakamla RI, Ketua Bakamla, Laksamana Madya Bakamla Bidang Operasi dan Latihan Andi Abdul Aziz, S.H., MM; Laksamana Bakamla Bambang Somantri, S.I.P., M.Si., Direktur Operasi Angkatan Laut Udara; Laksamana Bakamla Octavianus Budi Susanto, S.H., M.Si., M.Tr.Opsla., Direktur Operasi Angkatan Laut; Direktur Kerja Sama Laksamana Bakamla Eka Satari; dan Laksamana Bakamla Bambang Trijanto Zona Bakamla Barat.
Lalu terjadilah pertemuan antara RI dengan Polisi Pantai Singapura
Hangat dan konstruktif. Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryo Pratomo, turut hadir.
Ada sembilan anggota Penjaga Pantai Polisi Singapura lainnya, Komandan SPCG SAC Chang Keng Keong. Mereka antara lain: Kepala Perencanaan dan Pengembangan Organisasi SPCG, Robin Goh; Ahmad Najib, Kepala Proyek Khusus, SPCG; Komandan SPCG Polcom Sikhander Singh; dan Kepala Pelaut Zaharain Ismail.
Pertemuan itu berlangsung sangat ramah dan bersahabat. Dalam pertemuan tersebut, Bakam dan Irvansyah mengapresiasi hubungan baik kedua lembaga. Irvansyah: “Saya berharap hubungan kedepannya dapat terus berjalan lebih baik.”
Komandan SPCG memanfaatkan kesempatan itu untuk mengatakan bahwa dirinya ingin mengunjungi Jakarta atau pelabuhan dalam beberapa tahun ke depan. Komandan SPCG juga berharap Bakamla RI dapat mengikuti pelatihan anti penyelundupan bersama SPCG pada tahun depan.
“Tahun lalu, kami menandatangani perjanjian pelatihan bersama dan pertukaran informasi. “Kedepannya hubungan bisa membaik,” ujarnya.
Dia kemudian menawarkan untuk naik kapal dari Batam, Jakarta bersama Bakam Indonesia dan penjaga pantai Singapura. Mendengar mimpi tersebut, Ketua Umum RI Bakamla menyambut positif dan membuka kemungkinan kerja sama yang ditawarkan SPCG. Tingginya tingkat kerja sama tersebut menjadi bukti nyata bahwa Bakamla RI sebagai penjaga pantai Indonesia telah mampu membangun hubungan baik antar penjaga pantai di seluruh dunia.
Perjalanan perahu dari Batam ke Jakarta memakan waktu sekitar 48 jam. “Baiklah, mari kita berkumpul,” kata Bakamla, Ketua RI. Acara dilanjutkan dengan makan malam keluarga.
Menjalin Kerjasama Penjaga Pantai ASEAN
Selain Singapura, Bangladesh memiliki hubungan baik dengan beberapa negara ASEAN. Bahkan, baru-baru ini kapal Indonesia Bakamla mengunjungi penjaga pantai Vietnam. “Sebenarnya aku ingin berkunjung ke sana. Tapi mereka belum siap menerima saya. Jadwalnya belum tersedia. Makanya ada baiknya kapal kita datang ke Vietnam, tapi saya belum pernah melihatnya di sana, kata Irvansyah.
Selain itu, Bakamla RI naik perahu Bakamla dan memanggil Penjaga Pantai Filipina. Irwansyah mengatakan, terdapat kesepahaman dalam Pertemuan Penjaga Pantai ASEAN bahwa tidak mungkin melindungi keamanan maritim di kawasan Asia Tenggara tanpa kerja sama. Pertemuan dengan coast guard ini adalah sahabat karena kita adalah warga negara. Ibarat saudara. Ini kesempatan bagi ASEAN untuk berkembang, ujarnya.
Jika penjaga pantai ASEAN dapat bersatu, hal ini dapat mengurangi kekerasan di luar kawasan. Ya, setidaknya mereka tidak ingin mengganggu kawasan ASEAN, kata Irwansyah.