JAKARTA – Bamus Suku Betawi 1982 bersama beberapa tokoh menggelar pertemuan dan memberikan dukungan kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor Urut 1 Jakarta, Ridwan Kamil – Suswono (RIDO). Rapat digelar di Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Ketua Suku Betawi Bamus 1982 Zainuddin MH alias Haji Oding mengatakan, konsep yang diusung pasangan RIDO untuk memindahkan Jakarta menjadi kota global, ekonomi, dan budaya merupakan salah satu kepentingannya untuk memberikan dukungan kepada pasangan tersebut.
“Hari ini adalah pertemuan yang berarti bagi kita semua, pertemuan keluarga besar Betawi dan keluarga besar lainnya yang hadir malam ini. Dan bagi saya dan teman-teman, Insya Allah kami akan mendukung Bang Ridwan Kamil menjadi Gubernur Jakarta selanjutnya. tahun. 5 tahun,” katanya.
Sementara itu, Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih atas dukungan Suku Bamus Betawi 1982. Ridwan Kamil mengapresiasi dukungan Suku Bamus Betawi 1982 dan tokoh lainnya cukup istimewa sehingga membuatnya semakin bersemangat memenangkan Pilkada Jakarta.
“Senang sekali hari ini bisa diterima oleh orang tua kami Pak Haji Oding. Istimewanya ada perwakilan masyarakat dari berbagai entitas, ada orang Betawi, ada perwakilan dari Jawa, Madura, Ambon, Kepulauan Kei. , Maluku Utara, dan lainnya agar memahami bahwa “Program RIDO sangat ditunggu-tunggu,” ujarnya.
Tak hanya mendapat dukungan, Ridwan Kamil mengaku juga mendapat pesan dari Haji Oding bahwa budaya adalah wajah utama yang harus terus dijaga. Selain itu, pasangan RIDO juga menyiapkan program Gerbang Betawi yang bertujuan untuk terus melestarikan budaya Betawi.
“Saran beliau budaya itu ibarat akarnya, budaya yang kuat, bangsa yang kuat. Budaya bangsa yang lemah juga lemah. Makanya kita ada program Gerbang Betawi, gerakan membangun budaya Betawi,” ujarnya.
Yang diprioritaskan adalah pembentukan lembaga adat dan budaya Betawi yang akan menjadi Perdakan 2025, secepatnya menjadi landasan pengembangan budaya Betawi dari kurikulum berbasis budaya untuk pendidikan karakter, menjaga posisi hingga arsitektur. Betawi Ini menunjukkan kita bisa menjadi kota global tapi dengan kearifan “masyarakat lokal harus paling vokal, begitulah”, imbuhnya.