JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan, salah satu strategi pelaksanaan program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabow Subiant adalah dengan mengajak para pengusaha untuk membantu pelaksanaannya.
Menteri Maruarar Sirait juga menegaskan, pembangunan 3 juta rumah dalam program Prabowo-Gibran tidak sepenuhnya bergantung pada APBN (Anggaran dan Belanja Negara). Kami akan bekerja sama dengan pengusaha dalam pembangunan banyak pemukiman.
“Sekarang negara memanggil, saya siap mengabdi. Saya juga sudah telepon teman-teman pengusaha, siapa saja yang bisa membantu,” ujarnya saat acara Certijab di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perhubungan, Senin (21/10). , 2024).
Selain itu, Maruarar menjelaskan salah satu skema kerja sama yang akan dibangun dengan pelaku usaha misalnya dengan pemberian lahan dari pemerintah, dan kegiatan pembangunan dilakukan oleh pengembang.
“Iya, konsep saya sudah saya sampaikan ke Presiden. Nanti mungkin tanahnya dari negara, teman-teman juga bisa membantu membangunnya, sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini masih banyak lahan sitaan yang menjadi milik Kejaksaan Agung. Lahan sebanyak itu rencananya akan dialokasikan kepada pengembang untuk pembangunan apartemen.
“Besok saya akan segera bertemu dengan Kejaksaan Agung untuk melihat bagaimana mekanisme kerja tanah sitaan tersebut agar kita bisa bergerak cepat,” tambah Maruarar.
“Saya juga sudah ngobrol dengan Pak Erick, nanti kita koordinasi dengan BUMN, kita juga ingin ada lahan di kota, sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh dari daerah ke kota, yang memakan biaya, waktu dan lain sebagainya. , lebih efisien,” katanya.
Selain penggunaan lahan sitaan, Maruarar juga akan berkoordinasi dengan BUMN terkait penggunaan lahan milik perusahaan pelat merah. Misalnya, lahan milik PT KAI memiliki potensi besar untuk pengembangan perumahan yang berhubungan langsung dengan moda transportasi.
Lalu bagaimana dengan BUMN, misalnya dari Železnica, lahannya banyak yang bisa dimanfaatkan, ujarnya pagi tadi di Dvor.
Oleh karena itu, menurutnya, pengembangan kawasan pemukiman memerlukan kerja sama berbagai pihak, terutama dalam urusan pembebasan lahan. Ingatlah bahwa bagian pembebasan lahan ini memiliki biaya tersendiri dengan proses konstruksinya, yang tidak jauh lebih mahal.
Maruarar juga mendorong kerja sama dengan perusahaan swasta untuk pengembangan permukiman. Misalnya saja alokasi melalui program CRS perusahaan untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.