Bawang Goreng Mbrebes Mili, Inovasi UMKM Tembus Pasar Luar Negeri

Bawang Goreng Mbrebes Mili, Inovasi UMKM Tembus Pasar Luar Negeri

JAKARTA – Dini Windu Asih mendirikan perusahaannya Mbrebes Mili dengan tujuan sederhana, yakni masyarakat tidak perlu ‘menangis’ saat memotong bawang untuk membuat bawang goreng. Harus menyediakan bawang goreng siap saji yang membuat proses memasak lebih nyaman.

Mbrebes Mili yang merupakan salah satu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) dan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dimulai pada tahun 2017. Selama tujuh tahun beroperasi, Mili Mbrebe meraih banyak prestasi.

“Waktu saya kecil, masakan ibu saya selalu manis-manis dan ditaburi bawang goreng buatan sendiri. Kami tahu bawang goreng Brebes dengan baik karena orang tua saya berasal dari sana. Saya ingin membantu ibu-ibu menyiapkan makanan tanpa harus menangis saat mereka memotong bawang dan saya ingin untuk membantu ibu-ibu memasak tanpa harus menangis saat memotong bawang, pakai saja Mili Mbrebe,” kata Dini baru-baru ini.

Nama Mbrebes Mili dalam bahasa Jawa berarti menangis, namun Dini memilih nama tersebut karena mengandung harapan. “Mili” artinya mengalir dan dari upaya tersebut ia berharap Mili Mbrebe dapat menjadi sumber kebahagiaan yang terus mengalir dan membawa keberkahan bagi banyak orang.

Inovasi minyak bawang

Awalnya Dini memasarkan bawang gorengnya kepada orang-orang terdekat seperti tetangga, sahabat, dan keluarga melalui media sosial. Dari situ ia mendapat respon positif dari pembeli dan semakin yakin akan potensi bisnis ini.

Tak sampai setahun, bawang goreng Mili Mbrebe sudah tersedia di salah satu supermarket ternama di Jakarta Selatan. Kini bisnis ini telah berkembang pesat dan menjangkau pasar domestik maupun internasional. Mbrebes Mili juga menawarkan minyak bawang, yang terbuat dari minyak yang digunakan untuk menggoreng bawang.

“Kita awalnya dari bawang merah goreng dan bawang putih, kini kita berhasil berinovasi dengan produk minyak bawang merah sebagai bagian dari inovasi zero waste. Kita tidak ingin membiarkan minyak ini menjadi sampah,” jelas Dini.

Ditegaskannya, minyak yang digunakan Mbrebes Mili merupakan minyak dengan kualitas yang masih baik untuk dikonsumsi.

Minyak kami terjamin kualitasnya, tidak dipakai berulang kali, dan tetap jernih. Minyak bawang ini bisa digunakan untuk menumis, menggoreng telur, membuat nasi goreng, mie goreng dan berbagai masakan lainnya, tambahnya.

Dini berambisi membawa Mili Mbrebe ke jenjang yang lebih tinggi, termasuk mengikuti ajang “Amazing Indonesia” di Arab Saudi. Tak mau berpuas diri, ia berkomitmen terus berinovasi mewujudkan impian Mbrebes Mili menjadi market leader kategori bawang goreng dan minyak bawang.

Selama tiga tahun terakhir, Mbrebes Mili telah mengikuti beberapa kompetisi bisnis dan memenangkan banyak penghargaan. Puncaknya, tahun ini Mbrebes Mili terpilih menjadi salah satu UMKM peserta “Amazing Indonesia” di Jeddah, Arab Saudi, pada 26-28 September 2024.

Proses menuju partisipasi diawali dengan apresiasi karya Indonesia yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2023. Dari ratusan peserta, terpilih 40 UMKM untuk diolah pada awal tahun 2024, yang kemudian diikuti oleh 20 UMKM. pameran tersebut, dan terakhir pada bulan Agustus 2024, Mbrebes memasukkan Mili ke dalam daftar 10 besar peserta yang berkesempatan mengikuti Amazing Indonesia. Namun peserta harus membayar sendiri transportasi dan akomodasi. Hanya dua peserta yang berangkat, kata Dini.

Dengan dukungan INOTEK Foundation dan SETC dalam Program Keberlanjutan “Sampoerna untuk Indonesia”, Dini tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.

Untuk menembus pasar internasional

Ivi Anggraeni, CEO Yayasan INOTEK, mengatakan Mbrebes Mili merupakan salah satu UMKM binaan dan peserta Program UMKM untuk Indonesia (UUI). Ia yakin Mili Mbrebe berpeluang menembus pasar internasional.

“Mili Mbrebe bukan sekedar UMKM biasa. Mereka menunjukkan inovasi dan kualitas yang luar biasa dari produk lokal kita. Dengan dukungan dan bimbingan Yayasan INOTEK dan SETC, kami yakin mampu bersaing di pasar global,” kata Ivy. .

Di sisi lain, Arief Triastika, perwakilan Sampoerna untuk Indonesia, menyatakan dukungan SETC merupakan bagian dari komitmen mendorong pertumbuhan UMKM. “Dalam rangka program keberlanjutan Sampoerna untuk Indonesia, kami selalu berupaya mendukung sektor UMKM agar terus berkembang sebagai salah satu pilar terpenting perekonomian nasional,” kata Arief.

Bagi Dini, dukungan SETC dan INOTEK memungkinkannya mewujudkan mimpinya memasuki pasar global. Arab Saudi khususnya menjadi salah satu negara yang diimpikan Mbrebes Mili untuk memasarkan produknya.

Menurut Dini, pasar di Tanah Air memiliki potensi yang besar mengingat banyaknya diaspora dan kunjungan WNI yang datang beribadah sepanjang tahun.

“Peluang ini sungguh luar biasa bagi saya. Untuk target pasarnya, saya yakin bukan hanya orang Indonesia saja, tapi juga orang Saudi karena sudah terbiasa dengan nasi mandhi dan nasi kebuli yang di Indonesia umumnya bawang gorengnya banyak. Dicoba, nasi kebuli dan mandhi dengan bawang goreng rasanya makin sempurna, jelas Dini.

Ia semakin merasa optimis setelah melihat antusiasme pengunjung yang membeli produk Mili Mbrebe hingga terjual habis. Saat ini Dini sedang menjajaki peluang bisnis di Arab Saudi dengan mengurus berbagai persyaratan agar produk Mili Mbrebe bisa segera dipasarkan di negara tersebut.

“Saya ingin Mili Mbrebe semakin dikenal di seluruh dunia. Selama ini kami rutin mengirimkan produk ke Australia. Mudah-mudahan Arab Saudi segera menyusul, dan impian saya selanjutnya adalah masuk ke pasar Amerika dan Eropa, khususnya Belanda. katanya.

Sejak terlibat dalam program UMKM untuk Indonesia (UUI), Dini banyak mendapatkan ilmu yang digunakan dalam pengembangan usahanya. Ia dan tim aktif mengikuti berbagai pelatihan, baik online maupun offline.

“Ilmu saya dan tim semakin bertambah dan bisa diterapkan di bisnis Mbrebes Mili. Kami mengikuti pitch camp, belajar pitching dan bertemu dengan mentor-mentor yang luar biasa. Kesempatan di UUI juga membantu saya mengubah mentalitas saya sebagai pebisnis menjadi brand terkemuka di Indonesia dan diterima di pasar global,” tambah Dini.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *