Wasit Ahmad al-Qaf kembali menjadi sorotan publik setelah memimpin pertandingan kontroversial antara Indonesia dan timnas Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2026, keputusan yang diambil Al-Qaf dinilai lebih menyakitkan. Alhasil, timbul pertanyaan mengenai besaran ganti rugi yang diterima adjuster asal Oman tersebut.
Meski belum ada informasi resmi mengenai gaji yang diperoleh Ahmed Al Kaif di game ini, namun gajinya bisa kita perkirakan berdasarkan gaji wasit Piala Dunia 2022 Qatar yang ditetapkan FIFA.
Menurut laporan AS Sports, FIFA menawarkan uang dalam jumlah besar untuk membayar manajer mengelola pemain di ajang ini. Untuk level klub, ketua wasit akan digaji sekitar US$3.000 atau US$46,7 juta per pertandingan. Kini di babak knockout, bayarannya naik hingga USD 10.000 atau sekitar Rp 155 juta per pertandingan.
Tidak hanya kepala administrator, tetapi juga asisten administrator mendapat gaji tertinggi. Di babak penyisihan grup mereka mendapatkan USD 2.500 atau Rp 38,9 juta per pertandingan, dan di babak knockout gaji mereka meningkat menjadi USD 5.000 atau sekitar 77,9 juta.
Hal penting lainnya adalah wasit VAR (Video Assistant Referee) yang mempunyai tanggung jawab besar. Wasit VAR di Piala Dunia 2022 akan mendapat gaji yang sama dengan wasit utama di level klub, yakni USD 3.000 atau Rp 46,7 juta per pertandingan.
Meskipun saat ini belum ada angka resmi untuk kualifikasi Piala Dunia 2026, kita dapat berasumsi bahwa biaya untuk Ahmed Al Kaif tidak akan berbeda, mengingat pengalamannya dan lisensi FIFA. Dengan rekam jejaknya memimpin berbagai cabang olahraga besar tingkat Asia, gaji Al Kaif diprediksi berada di kisaran angka tersebut.
Sebagai catatan, peran wasit dalam permainan sepak bola sangatlah penting. Mereka harus mengambil keputusan di bawah tekanan tinggi dan memastikan permainan berjalan adil. Itu sebabnya gaji mereka bisa mencapai angka yang sangat besar, terutama di turnamen besar seperti Piala Dunia.