DEPOK – Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI) menggagas kebangkitan pembangunan Rumah Si Pitung melalui Program Pengabdian Masyarakat (pengmas) Fakultas Vokasi UI untuk mendukung pengembangan atraksi wisata kreatif.
Si Pitung merupakan tokoh legenda Betawi yang pernah dikenal sebagai simbol perlawanan dan perjuangan masyarakat Betawi. Pengabdian masyarakat ini dipimpin oleh Rahmi Setiawati, dosen tetap Program Produksi Media Profesional UI.
Baca juga: User Interface Profesional Miliki Edukasi Pengelolaan Sampah di Kampung Batik Cibuluh Bogor
Rahmi menjelaskan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana berbagai kekuatan sosial menantang cerita Si Pitung dan bagaimana kisah tersebut digunakan untuk mewakili identitas budaya Betawi.
“Salah satu fokus utamanya adalah pemberdayaan perempuan Betawi yang diharapkan berperan aktif dalam pengembangan desa kreatif dan budaya Betawi,” kata Rahmi dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).
Menurutnya, kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas lokasi Rumah Si Pitung sebagai kawasan wisata, mengembangkan budaya Betawi dan meningkatkan popularitas Rumah Si Pitung sebagai destinasi wisata budaya.
Baca juga: Direktur Program Pendidikan Vokasi UI Dukung UCCN Depok Hadapi UNESCO 2025
Namun pembangunan Rumah Si Pitung bukannya tanpa tantangan. Salah satu kendala utamanya adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi.
Oleh karena itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membentuk tenaga pendamping khususnya perempuan yang akan berperan penting dalam upaya pelestarian budaya Betawi melalui pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam program ini, penguatan masyarakat akan dilakukan melalui pembentukan kader sadar wisata dan penguatan kapasitas ekonomi untuk mengelola potensi lokal, termasuk pengelolaan Rumah Si Pitung.
Pendekatan kesatuan ekonomi digunakan untuk menciptakan sistem pengelolaan kawasan pariwisata dan pemajuan budaya Betawi yang berkelanjutan, kata Rahmi.
Menurut Rahm, kegiatan ini diharapkan dapat mendukung sektor pariwisata, mengelola potensi Rumah Si Pitung, membentuk organisasi ekonomi mikro berbasis budaya, dan mengembangkan usaha yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar Rumah Si Pitung.
Program ini juga memberikan wawasan baru dalam perencanaan kawasan perkampungan Betawi, dimulai dari pengembangan kapasitas perempuan di bidang pariwisata dan industri kreatif, yang dikelola secara modern dan berkelanjutan.
Program pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan pengembangan masyarakat untuk membangun kapasitas sumber daya manusia khususnya di kalangan perempuan khususnya ibu rumah tangga. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitas dan menghasilkan produk unggulan yang dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian masyarakat Betawi.
“Kedepannya diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan berkembang, dengan institusi pendidikan sebagai penggerak utama pembangunan masyarakat. Dengan dukungan yang efektif, diharapkan masyarakat khususnya perempuan Betawi dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat identitas budaya Betawi mereka,” kata Rahmi.
Dalam kegiatan tersebut, perempuan Betawi juga dilibatkan dalam pembuatan cinderamata tenun ondel-ondel yang diharapkan dapat membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Dengan dihidupkannya kembali Rumah Si Pitung, harapannya dapat muncul menjadi objek wisata yang memperkenalkan budaya Betawi kepada masyarakat luas.
“Tujuan dari program ini tidak hanya untuk melestarikan budaya tetapi juga untuk membangun kesejahteraan dan pemberdayaan perempuan Betawi melalui peningkatan kapasitas, kewirausahaan dan pengelolaan destinasi pariwisata kekayaan budaya lokal,” tutupnya.