Jakarta -Stificial Information (AI) tidak dapat digantikan oleh pemikiran kritis dan penelitian mendalam. Oleh karena itu, siswa harus terus menjaga teknologi kepemimpinan, presentasi, dan keterampilan berpikir kritis mereka secara terpisah, yang membantu menjadi pemimpin sejati.
Menurut manajer universitas Kanisius Thomas Gunawan di Pameran Pameran Pembelajaran Canceius (C-Xlence) 2025, The Truth of McGee Survey (2023 YU) mengatakan 89 %siswa Amerika menggunakan penyelesaian menggunakan chatgpt. Tugas, 53 %Gunakan alat ini untuk menulis esai. Hasilnya telah menunjukkan bahwa nilainya telah meningkat, tetapi menekankan pentingnya pemikiran yang tidak dapat dipahami dan penelitian mendalam.
Dia mengatakan IQ ChatGPT dianggap mencapai 155, dan teknologi ini tidak boleh mengurangi kualitas pendidikan yang memprioritaskan keunggulan manusia dalam kaitannya dengan kedalaman intelektual dan spiritual.
Ini juga menekankan pentingnya penelitian ilmiah, terstruktur, dan keseluruhan. “Siswa dapat mengatur teknologi kepemimpinan, presentasi, dan keterampilan berpikir kritis, yang akan dapat menjadi pemimpin dengan orang -orang sejati yang siap untuk memenuhi tantangan masa depan,” (2/13/2025).
Pendidikan Regional Kasudin 1 Jakarta Wu Herma Wan Center juga menghadiri rangsangan. Ujang menyatakan kebanggaannya pada apa yang dimasukkan oleh Canisius College di dunia pendidikan Jakarta.
C-Xlence 2025 diadakan dari 10 hingga 12 Februari 2025, dengan tema “Pembelajaran Melalui Keaslian,” dan Penelitian Ilmiah dan Penelitian tentang Siswa IX dan XII dilakukan. .
179 Siswa Kelas IX dibagi menjadi 55 kelompok dan 273 siswa Kelas XII dibagi menjadi 88 kelompok. Siswa mempublikasikan hasil penelitian mereka di berbagai ruang dan membuat pertanyaan dan jawaban dengan tabung reaksi. Kursus presentasi ini melatih keterampilan berpikir kritis, dengan mempertimbangkan tidak hanya keterampilan komunikasi siswa yang tersembunyi, tetapi juga hasil penelitian khusus.