Bersama Istri Nyoblos di TPS Lempongsari, Andika Perkasa Akui Start Sangat Tertinggal

Bersama Istri Nyoblos di TPS Lempongsari, Andika Perkasa Akui Start Sangat Tertinggal

SEMARANG – Calon Gubernur Jawa Tengah Nomor Urut 01 Andika Perkasa menggunakan hak pilihnya di TPS 003, Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Bersama istrinya, Diah Erwiany alias Hetty Perkasa, keduanya menggunakan hak pilihnya dan tiba di TPS pada pukul 12.20 WIB.

Berdasarkan penyelidikan setempat, keduanya mengenakan atasan hijau dan celana hitam. Wakil jenderalnya, Hendrar Prihadi alias Hendi dan istrinya Krissepptiana alias Tia Hendi ikut mendampinginya. Handy dan Tia memakai atasan berwarna putih. “Kami memberikan hak pilih kepada Wali Kota Semarang dan Gubernur Jawa Tengah,” Andika Andika, Rabu (27/11/2024).

Mantan Panglima TNI ini mengatakan, usai pemilu ia akan menunggu hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (GEC) sesuai langkahnya. Oleh karena itu, pihaknya tidak akan mengadakan deklarasi atau pendapat apa pun yang bersifat seperti itu.

“Kita tunggu hasil rekeningnya dan pengembalian rekeningnya, yaitu sampai tanggal 16 Desember, baru diumumkan di tingkat negara bagian ke gubernur, mungkin beberapa hari setelahnya atau setelah Mahkamah Konstitusi kalau ada. adalah satu. perselisihan,” lanjutnya.

Andika menuturkan, segala upaya dilakukan secara maksimal untuk memenangkan kontestasi Pilgub Jateng 2024. Andika mengaku kalah unggul dari kontestan lainnya, yakni Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen.

“Kami mengawalinya dari awal yang sangat lambat, namun dengan kerja keras seluruh masyarakat Jawa Tengah yang memberikan simpati dan dukungannya, kami ucapkan terima kasih sehingga gap di belakang kami semakin menyempit dan akhirnya membiarkan masyarakat Jawa Tengah menentukan pilihannya. .Hari ini,” Andika.

“Kami siap ikut, berkomentar kalau perlu kalau dia menang (Lutfi – Yassin). Dari awal kami siap menang dan siap kalah,” ujarnya.

Andika dan istrinya tiba di kediaman Hendy di Lempongsari pada pukul 11.30 WIB. Mereka duduk bersama, berbicara. Mereka juga sempat berinteraksi dengan aktivis disabilitas asal Semarang, salah satunya Yuktiasih Proborini alias Probo dari Yayasan Sejiwa.

“Saya kira Pak Andika dan Pak Hendi adalah orang-orang baik, rendah hati, mau mendengarkan pendapat. Jadi orang-orang baik ini harus didukung,” kata Probo.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *