JAKARTA. Meski masih ada satu bulan lagi, Bank Indonesia (BI) di Jakarta tetap mewaspadai kebutuhan pokok dan ancaman inflasi menjelang Natal dan tahun 2025.
Komoditas, peningkatan transportasi dan bahan bakar merupakan mata rantai yang dikendalikan oleh BI dan pemerintah provinsi Jakarta. Keduanya, bersama lembaga lain, mengadakan pertemuan mingguan untuk memantau pertumbuhan harga.
“Semuanya kita pantau, yang paling mendasar adalah kebutuhan pokok. “Tentu setiap hari raya keagamaan akan meningkat karena permintaan yang tinggi,” kata Kepala Kantor BI Jakarta Arlyana Abubakar, Rabu (6/11/2024).
Meski kenaikan tersebut pasti akan menimbulkan inflasi, dia tidak peduli. Menurutnya, hal tersebut merupakan fenomena yang lumrah. “Fokusnya bagaimana kita menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok, dan itu tidak sulit,” ujarnya.
Berdasarkan rilis BPS, perekonomian Jakarta tumbuh sebesar 4,93 persen (y/y) pada kuartal ketiga tahun 2024, naik dari 4,90 persen (y/y) pada kuartal sebelumnya.
Arlyana menjelaskan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan III-2024 terutama didorong oleh industri komersial (LU) yang tumbuh sebesar 7,99 persen (y/y), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (6,87 persen; p/r).
Status tersebut antara lain tercermin pada tingginya angka penjualan ritel. Selain itu, pertumbuhan juga didukung oleh LU Financial Services yang tumbuh sebesar 6,09 persen (y/y) seiring dengan penyaluran kredit Jakarta yang masih tumbuh.
“Konstruksi LU juga terus tumbuh kuat sebesar 5,65% (secara tahunan) karena berlanjutnya proyek-proyek strategis multiyears milik pemerintah dan swasta,” ujarnya.
Ke depan, BI Jakarta akan terus memantau perkembangan berbagai indikator perekonomian di tingkat regional, nasional, dan global.
Selain itu, pihaknya juga terus memperkuat komitmen bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menumbuhkan dorongan percepatan pertumbuhan perekonomian Jakarta di berbagai sektor untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan, serta menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing.