Bisa Diterapkan di Indonesia, Aturan Baru Vietnam Bikin Pengendara Mikir Dua Kali Buat Terobos Lampu Merah

Bisa Diterapkan di Indonesia, Aturan Baru Vietnam Bikin Pengendara Mikir Dua Kali Buat Terobos Lampu Merah

HANOI – Menerobos lampu merah merupakan salah satu jenis pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi di berbagai negara. Hal ini juga menjadi penyebab terbesar terjadinya kecelakaan lalu lintas karena perilaku pengemudi yang tidak bertanggung jawab.

Menurut Vietnamplus, pemerintah daerah telah menerapkan peraturan baru tentang pelanggaran lampu merah. Sebab, jumlah pengendara yang melanggar lampu merah bertambah enam orang.

Untuk mengurangi kebiasaan tersebut, pemerintah daerah mengeluarkan SK 168/2024/ND-CP untuk menaikkan denda pencurian lampu merah. Bahkan, besaran dendanya bertambah hingga lima kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Saat ini pelanggar lampu merah harus membayar denda maksimal 20 juta VND atau setara Rp 12,7 juta per mobil. Sepeda motor didenda 4-6 juta VND atau sekitar Rp 2-3 juta.

Selain itu, melanggar lampu merah akan mengakibatkan penalti empat poin pada SIM Anda. Hal ini sebagai upaya untuk membuat lalu lintas lebih tertib dan mengurangi kecelakaan akibat lampu merah.

Pelanggaran lampu merah merupakan salah satu pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi di kota-kota besar seperti Hanoi. Perilaku ini tidak hanya menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap peraturan dan budaya lalu lintas, namun juga berbahaya.

Sejak diberlakukannya aturan baru tersebut, lalu lintas di Hanoi diklaim lebih tertib, terutama di jalan protokol. Namun, masih ada satu atau dua pelanggar yang belum paham dengan aturan baru tersebut.

“Pelanggaran masih terjadi terutama di kalangan pengemudi taksi online, pengantar barang, dan kendaraan roda tiga. Edukasi budaya kepatuhan berlalu lintas akan ditingkatkan. Pelanggaran berat akan ditindak tegas untuk mengurangi kecelakaan,” kata perwakilan Polisi Lalu Lintas setempat. Departemen.

Polisi Lalu Lintas Hanoi menyatakan bahwa untuk denda berdasarkan bukti kamera, pelanggar akan diperlihatkan video seluruh proses pelanggaran sebelum hukuman dikeluarkan.

Untuk denda di tempat, Komando Lalu Lintas dan Unit Pengendali Sinyal akan berkoordinasi dengan petugas pos pemeriksaan, memberikan bukti video dari Pusat Pengendalian Lalu Lintas untuk memastikan transparansi, menghindari perselisihan tentang alasan yang tidak cukup untuk menjatuhkan hukuman.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *