JERUSALEM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggunakan sedikitnya 15 bom BLU-109 buatan AS dengan peralatan pemandu JDAM (Joint Direct Attack Munition) untuk membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Amunisi seberat 2.000 pon ini dikenal sebagai penghancur bunker karena kemampuannya menembus bawah tanah.
Berdasarkan analisis video yang dipublikasikan militer Israel di Telegram yang menunjukkan jet tempur F-15i dari Skuadron 69 Angkatan Udara Israel lepas landas dari Pangkalan Udara Hatzerim untuk melakukan pembunuhan terhadap Nasrallah.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggunakan setidaknya 15 bom BLU-109 buatan AS yang dipersenjatai dengan panduan JDAM (Joint Direct Attack Munition) untuk membunuh pemimpin Hizbullah Hasaan Nasrallah, klaim laporan New York Times. Amunisi seberat 2.000 pon ini dikenal sebagai penghancur bunker karena kemampuannya menembus bawah tanah.
Klaim tersebut didasarkan pada analisis video yang dipublikasikan militer Israel di Telegram yang menunjukkan jet tempur F-15i dari Skuadron ke-69 Angkatan Udara Israel berangkat dari Pangkalan Udara Hatzerim untuk melakukan pembunuhan terhadap Nasrallah.
Bom BLU-109 dapat diidentifikasi jika video menunjukkan dua pesawat lepas landas, dengan satu pesawat membawa enam amunisi. Video tersebut kemudian menunjukkan sebuah pesawat kembali ke pangkalan udara Israel pada senja hari tanpa bom apa pun.
Secara khusus, JDAM adalah perangkat ekor berpemandu yang mengubah bom jatuh bebas berpemandu yang ada menjadi hulu ledak akurat yang dapat beroperasi dalam segala cuaca.
Perangkat ini juga memungkinkan penggunaan senjata udara-ke-permukaan yang akurat terhadap sasaran pesawat tempur dan pembom prioritas tinggi yang diam dan bergerak.
Trevor Ball, mantan teknisi penjinak bom Angkatan Darat AS, mengatakan ledakan serta kerusakan yang terjadi di pinggiran selatan Beirut yang padat penduduknya konsisten dengan bom seberat 2.000 pon yang dibawa oleh jet Israel dalam video tersebut.
Seorang pejabat senior pertahanan Israel mengkonfirmasi bahwa lebih dari 80 bom dijatuhkan dalam beberapa menit setelah membunuh Nasrallah dan para pembantunya.