JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto akan segera meluncurkan Badan Pengelola Investasi Anagata Nusantara Power atau BP Investasi Danantara. Pembukaan fasilitas baru ini dijadwalkan pada 8 November 2024.
Menteri Perekonomian Erlanga Hartarto mengatakan pembentukan badan investasi masih dalam pembahasan. Karena itu, dia mengaku belum bisa memberikan kabar spesifik.
Nanti kita bahas tersendiri, tunggu hari pertandingannya, ujarnya dalam jumpa pers usai rapat koordinasi (RAKOR) yang digelar di Jakarta, Minggu (3/11/2024).
BP Investasi Dhanantara berencana menggunakan salah satu kantor pusat milik PT Bank Mandiri Tbk. Hal itu disampaikan Menteri BUMN Eric Tohir usai bertemu dengan BP Dhanantara. “Kami (menemukan ini) karena salah satu gedung yang nantinya akan digunakan Dhanantara akan menjadi properti Bank Mandir untuk kantornya,” jelas Eric.
Badan baru ini disebut-sebut merupakan cikal bakal pengawas BUMN. BP Dhananthara sering kali berencana mengelola investasi perusahaan sektor publik. Bahkan, berbagai macam kekayaan negara juga dikelola oleh organisasi ini.
Mengenai properti investasi, ekonom Tauheed Ahmed BP Dhanantara dari Institute of Economics and Finance Development yakin bahwa mereka bisa diselamatkan dengan cara ini. Namun Superholding BP Dhanantara tidak akan serta merta menggantikan posisi Kementerian BUMN sebagai pemegang saham BUMN.
Tauhid menilai Kementerian BUMN masih membutuhkan posisi pengawasan. Sedangkan Superholding berfungsi sebagai induk perusahaan BUMN yang mengelola operasional perusahaan termasuk investasi perusahaan.
Oleh karena itu, ia mengusulkan pembagian kekuasaan harus berdasarkan undang-undang. Dengan melakukan perubahan UU BUMN. Sehingga tidak ada tumpang tindih antara Kementerian BUMN dengan superholding BP Dhanantara.