JAKARTA – Kemenangan Donald Trump pada pemilu presiden Amerika Serikat tahun 2024 mengubah lanskap prospek de-dolarisasi di tengah tantangan yang masih berlangsung terhadap mata uang BRICS.
Aliansi antara Tiongkok dan Rusia telah lama menentang dolar AS dalam upaya merestrukturisasi perekonomian global. Namun upaya tersebut menghadapi kendala baru.
Selama kampanye pemilunya, Donald Trump secara konsisten menyatakan perlunya memperkuat dolar AS sebagai mata uang global. Trump telah memastikan akan membuat kebijakan untuk menghadapi negara-negara yang ingin mengikuti jejak BRICS.
Mulai tahun 2022, aliansi BRICS telah mengadopsi inisiatif desentralisasi. Didorong oleh sanksi Barat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada lingkungan internasional.
Konsep ini telah berkembang pesat selama dua tahun terakhir. Dengan kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden tahun 2024, BRICS mempunyai lawan baru, yang dapat melemahkan upaya restrukturisasi global. Selama kampanyenya, Trump tidak segan-segan mengambil sikap menentang gerakan yang berkembang ini.
“Menurut saya, Anda pertahankan dolar, Anda tidak berbisnis dengan Amerika Serikat,” kata Trump dalam rapat umum di Wisconsin, seperti dikutip Watcher Guru, Kamis (7/11/2024). “Karena kami akan mengenakan tarif 100% pada barang-barang Anda,” kata Trump.
Ini bukanlah kejadian yang terisolasi. Trump terus mendukung perlunya mempertahankan greenback sebagai mata uang global.
“Jika kita kehilangan dolar sebagai mata uang dunia, saya kira itu seperti kalah perang,” ujarnya pada pertemuan Economic Club di New York.
Filosofi America First telah memicu reaksi keras terhadap presiden. Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 mencapai rekor tertinggi di awal pembukaan. Sementara itu, dolar AS menguat dengan indeks dolar naik 1,8%, kenaikan satu hari terbesar sejak Juni 2016. Dengan kemenangan Partai Republik, situasi semakin sulit bagi kelompok BRICS.
BRICS telah menggunakan mata uang alternatif hampir sepanjang tahun lalu, namun mereka mungkin mempertimbangkan perubahan. Awal tahun ini, Trump memberi isyarat bahwa ia akan mempertimbangkan pencabutan sanksi dan mempromosikan penggunaan dolar, dan akan menarik untuk melihat bagaimana kelompok tersebut merespons jika hal itu terjadi.