JAKARTA – Peran BRICS di kancah dunia semakin meningkat, terutama dengan banyaknya negara di dunia yang ingin bergabung. Negara-negara BRICS menguasai berbagai sumber daya, termasuk minyak dan mineral, yang juga mendominasi dunia.
“Peran BRICS semakin meningkat, dan kekuatan ekonomi berkembang pesat. Pada hari Jumat, TASS melaporkan bahwa banyak negara di belahan bumi selatan tertarik untuk bergabung dengan BRICS.”
Dmitriyev mengatakan populasi negara-negara BRICS saat ini melebihi 3 miliar atau setara dengan 40% populasi dunia. Negara-negara BRICS juga menguasai 44% cadangan minyak terbukti dunia, 80% logam langka dan aluminium dunia, 72% titanium, 50% gandum, dan 55% beras. “Ini berarti BRICS memainkan peran besar dalam pasar pangan dan keamanan global,” tegasnya.
Ia menambahkan, dari segi produk domestik bruto (PDB) dalam hal keseimbangan energi, negara-negara BRICS sudah menyumbang 36 persen PDB dunia. Dmitriyev menambahkan bahwa pangsa negara-negara BRICS diperkirakan akan melebihi 50% produk domestik bruto dunia dalam hal power parity (PPP) di masa depan.
“Dalam sepuluh tahun terakhir (2014-2023), pertumbuhan PDB riil di negara-negara BRICS hampir 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan UE dan G7, dan 1,5 kali lebih tinggi dari rata-rata (pertumbuhan) dunia.” PDB negara-negara BRICS di masa depan mungkin melebihi 50% produk domestik bruto dunia (dalam hal daya beli)”.
Perdagangan antar negara BRICS juga berkembang pesat, mencapai 700 miliar USD atau sekitar Rp 10.850 (kurs Rp 15.500 per USD) pada tahun 2024. Sementara pertumbuhan tahunan perdagangan dunia mencapai 3% dalam sepuluh tahun terakhir, perdagangan antar negara BRICS anggota BRICS – dan mencatat peningkatan sebesar 10,7% per tahun.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Rusia (CCI) Sergey Katirin menambahkan seluruh mitra BRICS terus bekerja sama untuk membangun dan lebih meningkatkan hubungan perdagangan serta menemukan cara baru dalam pembangunan ekonomi. Katirin dari BRICS mengatakan: “Secara umum, berdasarkan pengalaman Dewan Bisnis, kami melihat keinginan semua mitra kami untuk bekerja sama dalam membangun dan lebih meningkatkan hubungan bisnis di BRICS dan mencari investor baru untuk pembangunan ekonomi.” Sebuah forum bisnis.
Menurutnya, diskusi produktif terus berlanjut sepanjang tahun di seluruh tingkat dewan bisnis. Dia menambahkan: “Saat ini mandat kami terdiri dari sekitar 40 proposal untuk semua bidang penting kegiatan bisnis. Hal ini tampaknya merupakan respon yang baik dalam hal gejolak politik dan gejolak di pasar ‘dunia yang kita lihat’.