CISCIORÁN – Para pejuang Brigade Jenin di Tepi Barat Palestina menolak menyerahkan senjatanya kepada Tentara Otoritas Palestina di bawah kendali Fatah. Padahal rakyat Palestina ingin segera mengakhiri perang saudara dan menyerukan persatuan untuk melawan Israel.
Juru bicara Brigade Jenin mengatakan kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa kelompok bersenjatanya adalah satu-satunya pihak yang melindungi warga Palestina dari kekerasan Israel di Tepi Barat yang diduduki.
“Kompas kami jelas; hanya menentang pendudukan dan tidak ada yang lain. Pesan kami jelas bagi semua orang, demi Tuhan, tinggalkan kami sendiri. Kami ingin berperang dengan Israel,” katanya.
Menurutnya, pasukan Otoritas Palestina (PA) beberapa kali memasuki kamp tersebut dan mencoba membunuh Yazid Jaishen, komandan brigade Jenin, yang telah dikejar Israel selama empat tahun, namun tidak dapat ditangkap.
Juru bicaranya mengatakan Brigade Jenin tidak akan menyerahkan senjatanya.
“Katakan saja saya menyerah. Apa yang bisa saya lakukan jika ada penghuni liar yang masuk ke rumah saya?” Usir orang Israel keluar dari negara kami dan senapan saya akan menjadi milik Anda. Aku akan menjadi milikmu untuk dieksekusi. Usir orang Israel keluar dari negara ini dan Anda bisa mengeksekusi saya.”
Sementara itu, warga Palestina mencatat, kota Jenin dan kamp pengungsi di dalamnya telah menjadi pusat agresi militer Israel selama dua tahun sehingga menimbulkan kerusakan besar dan memakan puluhan korban jiwa.
Mereka mengatakan pertikaian di antara warga Palestina adalah hal terakhir yang dibutuhkan kota yang hancur tersebut
“Kami khawatir pertikaian ini tidak dapat dikendalikan,” kata Fadi Washahi, seorang warga. “Ini bukan kepentingan kami. Kami semua menjadi sasaran musuh-musuh Israel, dan mereka senang dengan pertikaian kami.”