Buntut Darurat Militer Korsel, Para Pejabat Kabinet Presiden Yoon Suk-yeol Mundur Massal

Buntut Darurat Militer Korsel, Para Pejabat Kabinet Presiden Yoon Suk-yeol Mundur Massal

Seoul – Pejabat senior kabinet Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah mengajukan pengunduran diri kolektif mereka.

Langkah tersebut merupakan dampak dari deklarasi darurat militer yang dilakukan Yun, yang kemudian diblokir oleh parlemen atau Majelis Nasional.

Di antara mereka yang mengundurkan diri secara massal adalah kepala staf kepresidenan Chung Jin-suk, penasihat keamanan nasional Shin Won-sik, kepala kebijakan Sung Tae-yoon dan tujuh pembantu senior presiden lainnya.

Menteri Pertahanan Kim Yong Hyun, yang merupakan penggagas utama usulan darurat militer, juga mengundurkan diri sebelumnya.

Langkah para pejabat kabinet untuk mengajukan pengunduran diri mereka pada hari Rabu atau secara massal terjadi beberapa jam setelah Yun mengumumkan darurat militer pada Selasa malam, yang kemudian dicabut enam jam kemudian.

Presiden Yun beralasan darurat militer diberlakukan karena pihak oposisi merupakan “kekuatan anti negara” yang melumpuhkan operasional negara dengan mosi pemakzulan dan RUU Anggaran Rendah (RUU).

Yun mencabut deklarasi darurat militer setelah Majelis Nasional dengan suara bulat memberikan suara pada Rabu pagi untuk menuntut presiden mencabutnya.

Enam partai oposisi, termasuk Partai Demokrat, mengajukan rancangan undang-undang yang menuntut pemakzulan Yun. RUU tersebut diperkirakan akan dibahas secara penuh pada hari Kamis dan pemungutan suara dijadwalkan pada hari Jumat atau Sabtu.

Menurut seorang mantan pejabat militer, pemberlakuan darurat militer selama enam jam di Korea Selatan merupakan sebuah kejutan, meskipun negara tersebut mempunyai sejarah panjang dalam keadaan darurat serupa.

Darurat militer tidak pernah terjadi di era demokrasi modern Korea Selatan, yang dimulai pada akhir tahun 1980an ketika negara tersebut bangkit dari kediktatoran militer selama bertahun-tahun.

“Siapa yang mengira bahwa darurat militer akan diberlakukan pada zaman sekarang ini? Namun hal itu terjadi. Dan ini merupakan kejutan bagi kita semua,” purnawirawan Letjen. Chun In-bum mengatakan kepada Linda Kinkade dari CNN.

Terakhir kali presiden Korea Selatan memberlakukan darurat militer adalah pada tahun 1980 ketika terjadi pemberontakan nasional yang dipimpin oleh mahasiswa dan serikat pekerja.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *