Cagub Sultan Husain: Saya Butuh Orang Sula untuk Selamatkan Maluku Utara

Cagub Sultan Husain: Saya Butuh Orang Sula untuk Selamatkan Maluku Utara

MALUKU – Kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara (Malut) Sultan Hussein Alting Shah-Asrul Rasyid Itsan (HAS) di Kabupaten Kepulauan Sula dipadati massa. Perebutan perunggu nomor 1 dipusatkan di Desa Fogi, Kecamatan Sanana.

Presidium Canga Muda Muzril Musa menjelaskan, ada lima alasan Sultan Husein layak dipilih menjadi Gubernur Maluku Utara. Menurut Muzril, penyebab pertama adalah selama ini Maluku Utara salah memilih pemimpin.

“Sampai saat ini kita memilih pemimpin yang mengutamakan keluarga dan kelompoknya, namun tidak mengutamakan kepentingan rakyat,” kata Muzril, Selasa (5/11/2024).

Alasan kedua, kata Muzril, adalah untuk mengangkat pamor daerah yang dikenal dengan nama Jaziratul Mulk tersebut. “Negara ini punya pemiliknya, Mari kita coba membiarkan pemiliknya memimpin negara ini. “Saya mohon kita semua menjaga harkat dan martabat bangsa,” imbuhnya.

Alasan ketiga, Husain Sjah dididik sejak kecil untuk memimpin keluarganya sebagai Sultan. Oleh karena itu, tidak salah jika kita menganggap Sultan sebagai penguasa karena kemampuan kepemimpinannya.

“Jadi, integritas dan ilmu agama harus tinggi. Terakhir, toleransi harus tinggi. Sultan mempunyai toleransi yang tinggi; Karena itu kebiasaan Sultan,” jelasnya.

Calon Gubernur Maluku Utara, Sultan Hussain Alting Sjah, mengaku tidak akan pernah menegur wakilnya, Asrul Rasyid Ichsan, untuk memimpin dengan sopan santun. Termasuk menempatkan diri sebagai budak karena manusia adalah tuan. “Jadi kalau seorang pemimpin menjadikan dirinya master, maka dia tidak layak menjadi pemimpin,” kata Sultan.

Selain itu, Istrinya dan anak Asrul dilarang ikut campur dalam pemerintahan atau bermain proyek di pemerintahan negara bagian Maluku Utara. Sultan mengenang besarnya peran masyarakat Sula di Kesultanan. Kesultanan Tidore dan Ternate membutuhkan orang-orang baik dari Sula untuk mengusir penjajah.

“Saya katakan kepada istri saya sejak awal bahwa menjadi pemimpin itu sulit. Jadi kamu adalah istrimu dan jangan membayangkan hidup bahagia. Istri dan anak yang ikut campur dalam urusan pemerintahan akan memberikan kenyamanan bagi suami dan ayah. “Saya butuh tangan masyarakat Sula untuk menyelamatkan Maluku Utara,” ujarnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *