Tiongkok mengungkapkan kemarahannya pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di pemerintahan Zionis Israel, yang mengabaikan seruan komunitas internasional untuk melakukan gencatan senjata.
Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Fu Cong, memperingatkan bahwa pengabaian total Israel berarti perang di Timur Tengah akan segera terjadi.
“Israel, yang mengabaikan seruan masyarakat internasional untuk melakukan gencatan senjata, terpaksa melakukan aktivitas militernya, yang menyebabkan perang berkepanjangan,” kata Fu dalam penjelasan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi antara Lebanon dan Israel .
“Saat ini, semua perang akan terjadi,” lanjutnya.
“Dalam situasi berbahaya ini, pernyataan yang menghasut dan tindakan kekerasan sangatlah berbahaya,” tambahnya.
“Pengumuman ini dapat dengan mudah menimbulkan kebingungan dan reaksi berantai, yang akan memperburuk situasi dan menjadi benar-benar tidak terkendali,” kata diplomat Tiongkok tersebut seperti dikutip dalam Palestine Chronicle, Jumat (4/10/2024).
Fu mengatakan situasi di Timur Tengah, khususnya Lebanon, semakin memburuk dalam dua minggu terakhir.
“Setelah meledakkan ribuan perangkat komunikasi di Lebanon secara bersamaan, Israel melakukan beberapa putaran serangan udara besar-besaran di Lebanon selatan dan timur, serta melancarkan serangan darat dan serangan pasukan di Lebanon kemarin,” ujarnya.
Israel juga meningkatkan serangan udara terhadap Suriah. Iran, lanjut Fu, telah menghentikan beberapa serangan militer terhadap pasukan Israel dan sasaran keamanan.
“Kami setuju dengan PBB bahwa setiap penyeberangan Israel ke Lebanon melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon serta melanggar ketentuan Resolusi Dewan Keamanan 1701,” kata duta besar.
Ia menegaskan, Dewan Keamanan PBB mempunyai tanggung jawab utama menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
“Dalam situasi saat ini, Dewan harus bertindak segera dan dengan suara bulat, menyampaikan tuntutan yang jelas dan tegas: segera diakhirinya pertempuran di Gaza; Deeskalasi situasi Lebanon-Israel harus dicapai untuk mengakhiri siklus kekerasan; segala sesuatu harus dilakukan untuk mencegah meluasnya perang; dan pihak-pihak terkait harus kembali ke jalur solusi politik dan diplomatik,” kata Fu.
Dia mengatakan bahwa situasi saat ini sangat penting. “Penundaan adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab, dan pernyataan yang membenarkan tindakan militer memberikan informasi palsu dan menimbulkan konsekuensi serius,” kata Fu.
“Kami berharap negara-negara dengan kekuatan terbesar akan mengambil pendekatan serius dan bertanggung jawab serta memainkan peran penting dalam menghindari eskalasi situasi,” ujarnya.