Federasi Sepak Bola Bahrain telah mengajukan permintaan kontroversial kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk memainkan pertandingan melawan timnas Indonesia di tempat netral. Hal ini mendapat respon keras dari Pelatih Justin, pelatih sepak bola yang kerap menyuarakan pendapatnya. Justin menyarankan pembagian AFC menjadi dua karena dominasi negara-negara Timur Tengah dinilai terlalu kuat untuk mengambil keputusan.
Pelatih Justin menegaskan AFC harus bertindak adil dalam menyikapi permintaan Bahrain. Menurutnya, jika AFC menerima permintaan yang dianggap tidak adil, maka Indonesia dan negara-negara lain di luar Timur Tengah harus mengambil tindakan tegas, bahkan dengan mempertimbangkan prosesnya yang ekstrem.
“Jika AFC menerima permintaan Bahrain, maka bisa pindah ke Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC), atau lebih baik lagi, membentuk konfederasi baru yang berisi negara-negara non-Timur Tengah. Kami melobi FIFA untuk membagi AFC menjadi dua,” ujarnya. . . Pelatih men-tweet. Justin di akun Twitter pribadinya.
Dominasi Timur Tengah pada pelatih AFC Justin bukan tanpa alasan. Menyampaikan keprihatinannya kepada banyak negara di luar Timur Tengah yang kerap merasa dirugikan dengan keputusan AFC. Dominasi negara-negara kawasan Timur Tengah dalam sistem AFC yang sebagian besar diisi oleh masyarakat kawasan, dinilai menghasilkan keputusan yang cenderung berpihak pada mereka. Hal ini menimbulkan kesenjangan bagi negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.
Keputusan AFC tersebut dinilai demi kepentingan terbaik partai sehingga membuat Justin menuntut perubahan, bahkan mempertimbangkan untuk keluar dari AFC jika situasi ini terus berlanjut.
Salah satu opsi yang diumumkan pelatih Justin adalah bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC). Meski terkesan ekstrem, langkah tersebut bisa membuat Indonesia lebih berpeluang tampil di ajang internasional seperti Piala Dunia, mengingat persaingan di OFC lebih ringan dibandingkan di AFC. Meski demikian, Justin juga memahami bahwa perubahan konferensi bukanlah keputusan yang mudah, dan memerlukan persetujuan dari FIFA serta pertimbangan implikasi lainnya, seperti perubahan jadwal dan implikasi ekonomi.
Namun, pergi ke OFC bisa menjadi langkah negosiasi yang kuat untuk menunjukkan bahwa negara-negara non-Timur Tengah tidak akan tinggal diam jika AFC terus mengeluarkan keputusan yang tidak adil.
Diperlukan sikap tegas di Indonesia
Menurut Coach Justin, Indonesia dan negara Asia lainnya harus tegas melawan AFC. Menurutnya, AFC harus menjadi wadah yang adil bagi seluruh anggotanya, tanpa dominasi satu wilayah. Jika situasi ini dibiarkan, negara-negara non-Timur Tengah akan terus berada dalam bayang-bayang pengambilan keputusan yang menguntungkan pihak lain.
Sebagai negara yang ingin berkembang pesat dalam sepak bola, Indonesia harus berani menunjukkan keadilan dan kesetaraan dalam sepak bola Asia. Jika AFC tidak memperbaiki manajemennya, kemungkinan besar AFC akan kehilangan kepercayaan dari negara-negara anggotanya.