JAKARTA – Danau Tiberias atau Laut Galilea yang terkenal dengan cerita dalam Alkitab sedang terbakar. Namun berbeda dengan ramalan yang menghubungkan Yajuj dan Majuj, ternyata mengeringnya telaga ini disebabkan oleh faktor lain.
Danau Kinneret, sering disebut Laut Galilea, secara alkitabiah dikaitkan dengan banyak mukjizat yang dilakukan oleh Yesus, dan ada kemungkinan bahwa orang Israel mengklaim bahwa danau ini melihat “mukjizat” lainnya.
Mengapa Danau Tiberias mengering?
Selama beberapa dekade, Danau Tiberias telah menjadi sumber air minum utama Israel, menyediakan hampir sepertiga kebutuhan air minum di wilayah tersebut. Namun, pemompaan air secara terus-menerus ke danau selama ledakan populasi pada tahun 1980an dan 1990an menyebabkan penurunan permukaan air yang mengkhawatirkan.
Kekeringan yang melanda Israel pada tahun 2018 memperburuk kondisi danau. Pemerintah Israel bahkan meluncurkan kampanye bertajuk “Israel sedang mengering” untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan krisis air.
Ketika Danau Tiberias Akan Benar-Benar Kering Meski Danau Tiberias menyusut, Israel telah menerapkan strategi untuk memulihkan sumber air danau dengan memompa air laut hasil desalinasi ke Laut Mediterania.
Oleh karena itu, Danau Tiberias diperkirakan tidak akan mengering sepenuhnya dalam waktu dekat.
Namun, jika pemompaan air secara berlebihan dan faktor lingkungan terus berlanjut tanpa upaya konservasi yang serius, danau tersebut tetap berisiko terbakar di masa depan.
Pada tahun 2021, Israel setuju untuk mengekspor hingga 200 juta meter kubik air desalinasi ke Yordania sebagai bagian dari kesepakatan air tenaga surya yang mencakup UEA sebagai pihak ketiga. Proyek ini merupakan proyek infrastruktur air terbesar di kawasan yang akan dilaksanakan di negara Yahudi tersebut.
Pembangunan proyek Reverse Water Carrier dimulai lebih dari lima tahun yang lalu saat terjadi kekeringan parah, yang awalnya disetujui sebagai rencana darurat untuk mengatasi kekurangan air yang semakin meningkat.
Dengan perkiraan biaya NIS 1 miliar ($290 juta), pipa berdiameter 1,6 meter (5,2 kaki) dibangun sepanjang 31 kilometer. Jaringan saluran air memompa air laut desalinasi dari Laut Mediterania di utara ke Laut Galilea, melintasi jalur saluran air nasional asli.
“Proyek ini menunjukkan bahwa Israel adalah pemimpin dalam pemikiran inovatif dan metode perencanaan kreatif untuk mengatasi dampak perubahan iklim sekaligus memastikan pasokan air berkelanjutan, melindungi sumber daya alam Israel dan menjaga Laut Galilea sebagai penghalang strategis.” kata direktur Otoritas Air Israel, Yehezkel Lifshitz.
Hadits tentang Danau Tiberias Beberapa hadits menyebutkan bahwa Danau Tiberias akan mengering karena diminumnya Ya’juj dan Ma’juj setelah berakhirnya masa Imam Mahdi. Namun mengeringnya sungai tersebut bukan merupakan tanda datangnya Imam Mahdi atau Yajuj dan Majuj.
Pemerintah Israel telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga sumber air danau dengan memompa air laut hasil desalinasi. Meski demikian, masih diperlukan upaya pelestarian danau ini untuk mencegah kekeringan di kemudian hari.
Fakta Danau Tiberias Laut Galilea, juga dikenal sebagai Danau Tiberias atau Kinneret, telah menyusut selama bertahun-tahun karena penggunaan berlebihan dan faktor lingkungan. Namun, Israel telah menerapkan rencana untuk memulihkan sumber air danau tersebut dengan memompa air segar dari Laut Mediterania ke dalamnya. Berikut beberapa faktanya:
– Ketinggian air: Ketinggian air Laut Galilea meningkat signifikan sejak musim hujan 2018-19, mencapai 16 cm di bawah garis merah atas pada April 2020.
– Pabrik desalinasi: Israel telah membangun lusinan pabrik desalinasi di sepanjang pantai Mediterania untuk menghasilkan air bersih. Salah satu pabriknya, Hadera, dapat menghasilkan 160 juta meter kubik air tawar per tahun.
– Saluran air: Israel telah membangun serangkaian saluran air, pompa, dan kanal untuk mengangkut air dari Laut Mediterania ke Laut Galilea.
– Konsumsi air: Populasi Israel berkembang pesat, dan konsumsi air meningkat secara proporsional.
– Pasokan air: Laut Galilea tidak lagi menjadi sumber air minum utama Israel, namun masih menjadi pengukur curah hujan musiman yang penting.
– Pariwisata: Laut Galilea adalah daya tarik wisata utama, dengan hotel dan tempat perkemahan terletak di dekatnya.