ACEH – Diskusi tiga pasang kandidat untuk Gubernur dan Gubernur Gubernur Aceh Selasa (19 November 2012) (KIP). Kejadian ini terjadi ketika nomor pasangan kandidat (Valgon) menyerahkan visi dan misi mereka.
Gangguan memprotes untuk mendukung dua kandidat yang tidak menyenangkan untuk pasangan yang meminta mikrofon pada kerah kandidat untuk gubernur no. Pertama, Hamzah yang ramai. Sebelumnya, dua nomor tim Sukses Pilon yang kedua mengirim protes kepada Kip Aceh tentang hal itu. Belum lama ini, sejumlah kandidat untuk beberapa kandidat telah memasuki fase diskusi.
Moderator dan pejabat keamanan mencoba memfasilitasi situasi dengan meminta setiap massa untuk tenang. Namun, upaya ini gagal menenangkan lingkungan.
Hamzah, serial nomor satu, mengatakan mikrofon yang dipasang di kerah kemejanya digunakan sebagai suara dengan bantuan konten untuk didistribusikan setelah debat.
“Ini adalah alat mikrofon, pembersihan audio, klip, alat reguler, bukan membantu. Itulah sebabnya mereka pikir mereka adalah hak mereka. Adalah orang -orang yang diketahui orang jika mereka tidak siap untuk menyajikan ide, Anda menghargai,” katanya setelah debat.
Sebagai hasil dari kekacauan, Kip Aceh memutuskan untuk menunda fase ketiga dari debat. Keputusan ini dibuat untuk mempertahankan situasi sehingga tetap menyenangkan.
Diskusi kandidat tentang gubernur dan wakil gubernur Aceho adalah bagian integral dari proses demokrasi untuk menyajikan visi dan misi setiap komunitas yang akan datang. Namun, insiden tersebut menunjukkan bahwa manajemen yang lebih baik diperlukan untuk menjaga keamanan dan mengelola diskusi dengan benar.
Kip Aceh tidak membuat pernyataan resmi tentang jadwal pelacakan diskusi ketiga.