JAKARTA – Denny Sumargo memberi keterangan kegagalan mediasi Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi soal polemik donasi.
Mediasi gagal karena kedua pihak tidak menandatangani klausul perjanjian akibat komunikasi dengan Denny Sumargo.
Dalam situasi tersebut, Novi ingin Densu ikut serta, dengan menandatangani surat perjanjian. Jika diterima, Novi berkeinginan untuk masuk.
Sementara Farhat Abbas membenarkan nama Densu tidak masuk dalam rancangan perjanjian damai. Farhat Abbas yang marah menulis di tangannya dan memintanya mematikan telepon Densu.
Farhat tidak terima dengan penjelasan Densu yang merasa Agus tidak berhak menerima uang sumbangan tersebut karena para donatur tidak setuju untuk mengirimkannya kembali kepada Agus. Dan Farhat bersikeras agar uang itu dikembalikan kepada Agus.
Densu menyimpulkan dirinya tidak hadir dalam mediasi dengan alasan mediasi gagal. Diakuinya, salah satu aspek komunikasi tersebut adalah telepon yang membuat Farhat Abbas geram.
“Saya sebagai penonton melihat tidak ada kesepakatan sehingga menimbulkan kekacauan dan ada kelompok yang dirugikan. Saya juga berpendapat mungkin ada situasi seruan seperti itu datang, Bang Farhat tidak suka dengan suara saya,” kata Denny. Sumargo di Kantor Kementerian Sosial kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2024).
Densu berusaha berbincang baik-baik dengan Farhat dengan harapan sang pengacara tidak marah lagi.
“Jangan begitu, aku baik-baik saja, aku akan datang ke rumahmu dengan selamat, aku mengajakmu bicara baik-baik, jangan marah-marah kakak Farhat,” ujarnya.
Densu menyadari kesalahannya, ia mengungkapkan di telepon bahwa hal itu menyebabkan kekacauan. Di sisi lain, Densu merasa kasihan pada Novi yang menghadapi masalah tersebut.
“Saya merasa ada yang tidak beres, mungkin saya tidak menelpon, tapi kalau tidak menelpon, saya sedih Novi, saya harus mencari sumbangan lagi,” jelas Pak Gubernur.
Densu sendiri mengaku Novi mengajaknya ikut mediasi. Namun, ia tidak bisa hadir dan meninggalkan Novi untuk berunding sendirian.
“Novi mengundang saya, tapi saya tidak tahu dari direkturnya, yang merupakan panitia dari pihak Agus, siapa tahu, saya bilang ke Novi agar dia datang, tapi sekarang saya di Makassar. Lalu Novi bilang, ‘Aku ini apa mas’, jadi aku belajar menghadapi orang – dia bilang, ‘Aku takut kawan’, ‘jangan takut, kami akan mendukungmu’,” ujarnya.