JAKARTA – Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022 (Perpres) Republik Indonesia mengatur koordinasi strategis antar berbagai departemen yang menyelenggarakan pelayanan kepemudaan. Dorongan tumbuhnya Hari Sumpah Pemuda (HSP) diperingati pada tahun 2024 sebagai HSP edisi ke-96. Temuan perubahan skor perkembangan remaja (IPP) yang cepat relatif berada di titik tengah, sehingga kita harus bergerak maju bersama dengan cepat.
Demikian penuturan Raden Isananta, Perwakilan Pembangunan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kamanpura), jelang berakhirnya perhelatan HSP ke-96 tahun 2024 yang mengusung tema besar “Bergerak” Maju Bersama. Indonesia Raya.
“Perpres tentang koordinasi lintas departemen yang dikeluarkan presiden harus benar-benar digalakkan dengan momentum HSP kali ini, dengan kolaborasi dan kerjasama, karena mengurus generasi muda tidak bisa sendirian, harus banyak kementerian/lembaga yang terlibat.” Sehubungan dengan itu, karena generasi mudaku mengalami kemajuan dalam segala bidang, ada pula yang mengalami kemajuan dalam bidang ekonomi, bidang sosial, pendidikan, olah raga dan lain-lain,” kata Raden Essenant.
Raden Eisenant menambahkan, “Ke-28 kementerian/lembaga dalam Perpres itu harus bersinergi, sehingga kata kunci dalam persoalan HSP ini adalah bersinergi dan maju bersama.”
Selain itu, melalui HSP kali ini, Isnanta berharap sinergi dan kerjasama tidak hanya sekedar kata-kata. “Jadi yang dibicarakan orang itu koordinasi – sinergi yang sulit diucapkan dan dijalankan, kadang masuk akal. Jadi perlu diulang berkali-kali. Perpres sudah ada, tapi kalau diperkuat. , pemuda terhebat,” ujarnya Disebut HSP, saya berharap ini menjadi “kepedulian semua pemangku kepentingan karena semua elemen terlibat”.
“Kami mengundang pemerintah daerah, kami mengundang daerah, kami mengundang kantor/lembaga melalui Perpres, komunitas pemuda, karang taruna semua hadir. Apalagi kalau berkumpul di satu tempat, di lokasi pesan etis akan diterima dengan baik menambahkan bahwa kegiatan HSP sangat diapresiasi oleh pimpinan nasional dan “jelas kebijakan apa saja yang terlibat, sehingga kami yakin koordinasi dan sinergi dapat tercapai di masa depan”.
Pria asal Colonperugo ini juga mengatakan, fokus menciptakan sinergi sudah lahir tahun lalu, jadi menurutnya sudah saatnya bertindak, bukan apa rencana organisasinya, apa model koordinasinya, apa konsepnya, apa adanya, semuanya. dia. Ini adalah acara sosial tahun lalu. “Sekarang saatnya bekerja keras, bersinergi dan berkoordinasi untuk generasi muda, bergotong royong untuk Indonesia Raya,” ujarnya.
Selain itu, Raden Issanante juga menyampaikan bahwa HSP ini tidak boleh hanya sekedar seremonial saja, sehingga harus ada langkah konkrit pasca peringatan HSP ini.
“Praktik ritual ini memang perlu kita kendalikan dan pastikan tidak terulang kembali karena isi acaranya harus mendidik, menyemangati, meski juga menyenangkan. Persoalan ini harus diwaspadai hingga menjadi kebijakan yang dipublikasikan,” ujarnya. .
“Mari kita lihat kebijakan apa saja yang akan diambil ke depan. Seperti halnya Festival Olahraga Nasional, kata sport industri, sport pariwisata, dan sport science akan muncul dan menjadi kebijakan yang memanfaatkannya untuk menstimulasi pendidikan tinggi dan pembangunan. Tiga pilar tersebut, “tambahnya jalan.
“Kemudian Onis berikutnya mengusung desain DBON Besar karena ada arah kebijakan presiden yang sedang gamblang untuk merombak ekosistem pembangunan olahraga. Jadi kita tunggu saja seperti apa kebijakan HSP kali ini, tapi masuk Dari segi tema, saya pikir kita akan membaca bahwa “arahnya adalah membangun bersama untuk mengambil tindakan”, Essenant menyimpulkan.