JAKARTA – Untuk menggalakkan deteksi dini kanker payudara, Indonesia menggelar Indonesia International Cancer Conference 2024 di Bali.
Acara ini didukung oleh asosiasi spesialis internasional dan nasional serta dihadiri oleh ribuan dokter dari beberapa negara dengan tujuan untuk meningkatkan deteksi dini kanker payudara.
Dr Kardinah, SpRad PRP(K), konsultan radiologi payudara dan reproduksi wanita di RS Kanker Dharmais, mengatakan deteksi dini sangat penting.
Pada Jumat (4/10/2024) Dr.
Pada acara ini, Dr. Kardinah, SpRad, PRP(K) juga merilis Mammography Manual yang merupakan panduan bagi ahli radiologi dalam menggunakan mammografi.
Bantuan ini untuk mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI yang mendistribusikan lebih dari 300 peralatan mamografi ke rumah sakit di Indonesia untuk melatih kemampuan dokter radiologi dalam menggunakan dan membaca hasil radiologi.
Ketua Ilmiah IICC dan Spesialis Onkologi Radiologi Prof. Dr. Dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K) mengatakan sebagian besar pasien kanker yang dirawat sudah berada pada stadium lanjut.
“Sesuai pilar transformasi kesehatan pada sumber daya manusia, tenaga kesehatan juga harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya untuk melakukan deteksi dini dan pengobatan pasien kanker payudara, termasuk pemanfaatan teknologi yang digunakan,” kata Dr. Soeharati.
Faktanya, menurut data Globocan tahun 2022, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 66.271 atau 16,2% dari total kasus baru kanker payudara. Sementara jumlah korban meninggal mencapai 22.598 orang.
Namun menurut penelitian, hanya 5% wanita Indonesia yang mengetahui deteksi dini kanker payudara, seperti menggunakan metode USG dan mamografi.
Faktanya, menurut ACS Journal, sekitar 25% wanita (usia 40 tahun ke atas) yang memerlukan pemeriksaan belum pernah menjalani pemeriksaan dalam 2 tahun terakhir, dan sekitar 40% wanita berpenghasilan rendah belum pernah menjalani mammogram. setiap orang
Berbekal transfer pengetahuan dan adaptasi terhadap teknologi terkini, Soehartati mengaku optimistis Indonesia bisa menurunkan angka kejadian kanker payudara.
Saat ini Kementerian Kesehatan RI telah memperkenalkan deteksi dini kanker payudara seperti pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan klinis payudara oleh tenaga kesehatan (SADANIS).
Selain itu, deteksi dini kanker payudara juga dapat dilakukan melalui mamografi, dimana melalui gambar USG dan mammogram, dokter dapat melihat jaringan yang terlihat berbeda dengan struktur sel normal.
Prof. Menurut Soehartati, IICC 2024 merupakan platform bagi para pakar tingkat internasional dan nasional, komunitas internasional, pengambil keputusan, pakar teknologi, pelaku industri kesehatan, dokter, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Semua orang yang terlibat berinteraksi, berdiskusi dan memberikan solusi terbaik serta akses cepat terhadap produk kesehatan berkualitas tinggi yang mendukung pengobatan kanker,” ujarnya.
Kemajuan teknologi dalam deteksi dini menjadi salah satu topik yang dibahas.
“Saya berharap para peserta dapat bekerja sama untuk mendukung penurunan angka kematian akibat kanker payudara,” ujarnya.
Acara penting ini mencakup berbagai topik. Peserta dapat mengikuti berbagai seminar, simposium dan workshop. Salah satunya adalah workshop skrining payudara bagi para dokter dan pemeriksaan payudara gratis bagi seluruh peserta.
GE HealthCare, perusahaan internasional terkemuka di bidang teknologi medis, diagnostik farmasi, dan solusi digital, berkontribusi pada acara IICC 2024.
General Manager Ultrasound GE HealthCare ASEAN Korea ANZ Matt Jones dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada IICC 2024, GE HealthCare akan mengadakan workshop screening payudara pada tanggal 4 dan 5 Oktober 2024.
Selain itu, kegiatan GE HealthCare lainnya adalah deteksi dini kanker payudara yang ditujukan kepada peserta dan panitia acara.
“Kami juga menyerukan deteksi dini secara global melalui kampanye ‘Jump’, sebuah kampanye kesadaran yang mengajak perempuan untuk tidak melewatkan deteksi dini kanker payudara,” ujarnya.
Hal ini juga sejalan dengan semangat Pink October yang diperingati setiap tahunnya sebagai bulan kesadaran kanker payudara.
“Kami berharap semakin banyak perempuan yang melakukan pemeriksaan dini, dan bersama-sama kita dapat mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI dalam menurunkan angka kejadian kanker payudara di Indonesia,” tutup Matt Jones.