LONDON – Thread kini menghadapi tantangan serius saat menggunakan topi untuk berkomunikasi atau berinteraksi. Pendekatan ini diyakini dapat merusak kualitas konten di platform dan mengganggu pengalaman pengguna.
Umpan keterlibatan adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan postingan yang dirancang khusus untuk menarik perhatian pengguna lain dengan cara yang tidak etis.
Tujuan utama dari taktik ini adalah untuk mendapatkan lebih banyak komentar, suka, dan interaksi lainnya
Contoh terbaru dari hal ini terjadi ketika sebuah postingan di thread menyatakan bahwa orang yang berusia di atas 50 tahun tidak berhak mengenakan rok mini.
Postingan ini juga memuat ilustrasi visual yang dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).
Reaksi publik terhadap postingan tersebut sangat negatif, dengan banyak pengguna yang mengkritik dan menyalahkan perusahaan induk Meta.
Beberapa pengamat percaya bahwa jenis konten ini berasal dari pemikiran buruk CEO Meta Mark Zuckerberg, yang menganggap lebih banyak komentar adalah hal yang baik.
Namun pemilik Instagram Adam Moseri segera mengoreksi anggapan tersebut. Ia menegaskan, tidak semua komentar atau reaksi yang muncul bersifat positif.
“Komentar Mark lebih pada memajukan format di Twitter di mana jawaban dapat disempurnakan, dan ini merupakan hal yang baik. Namun itu tidak berarti setiap jawaban harus demikian,” kata Mosseri.
Dia menambahkan bahwa Threads sekarang telah meningkatkan interaksi dengan feed dan berupaya untuk mengendalikannya
Algoritme thread umumnya menyukai postingan yang memiliki banyak komentar di feed pengguna Jika Anda belum memeriksa masalah koneksi feed ini, konten yang ditampilkan di feed akan semakin buruk
Meskipun Thread belum mengungkapkan rincian spesifik tentang strateginya, platform ini berkomitmen untuk mengatasi masalah ini guna menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi penggunanya.
Melalui upaya tersebut, Threads berharap dapat meningkatkan kualitas interaksi di platformnya dan memberikan pengalaman positif bagi seluruh pengguna.