Didera Masalah Struktural, Ekonomi Terbesar Eropa Hadapi Stagnasi

Didera Masalah Struktural, Ekonomi Terbesar Eropa Hadapi Stagnasi

JAKARTA – Bank sentral Jerman, Bundesbank, menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi negaranya dengan memperkirakan perekonomian negara tersebut akan mengalami kontraksi pada tahun ini dan baru tumbuh pada tahun 2025.

Produk domestik bruto (PDB) di negara dengan perekonomian terbesar di Uni Eropa ini diperkirakan akan berkontraksi sebesar 0,2 persen tahun ini karena terus melemahnya sektor industri, Bundesbank mengatakan dalam laporan bulanannya pada hari Jumat. Perkiraan tersebut turun tajam dari perkiraan sebelumnya yang memperkirakan ekspansi sebesar 0,3%.

Kelemahan di sektor industri kini banyak dianggap bersifat struktural dan membebani bisnis ekspor dan investasi. Pasar tenaga kerja juga terkena dampaknya, sehingga melemahkan konsumsi swasta.

“Dengan latar belakang ini, perekonomian Jerman akan mengalami stagnasi pada paruh musim dingin tahun 2024-25 dan baru mulai pulih secara perlahan pada tahun 2025,” kata Bundesbank, seperti dilansir Russia Today, Minggu (15/12/2024).

Persistensi meningkat hingga tumbuh sebesar 0,2% pada tahun depan, dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 1,1%. Untuk tahun 2026 dan 2027, Bundesbank memperkirakan pertumbuhan masing-masing sebesar 0,8% dan 0,9%. “Perekonomian Jerman terus berjuang tidak hanya karena tantangan siklus, namun juga masalah struktural,” kata Presiden Bundesbank Joachim Nagel dalam laporannya.

Dia mencontohkan konflik geopolitik, dampak perubahan struktural, dan ketidakpastian seputar arah kebijakan fiskal dan ekonomi di masa depan setelah pemilu Bundestag pada bulan Februari. “Secara keseluruhan, risikonya adalah melemahnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya inflasi,” kata Nagel.

Laporan tersebut menyatakan bahwa perusahaan manufaktur dalam negeri harus beradaptasi dengan dampak jangka panjang dari krisis harga energi yang dipicu oleh krisis Ukraina, serta perlunya transisi ramah lingkungan dan konsekuensi perubahan demografi, serta permasalahan lainnya.

Bundesbank juga memperingatkan kemungkinan perang dagang dengan Amerika Serikat dapat mendorong perekonomian Jerman ke dalam resesi. Jika Presiden terpilih Donald Trump menindaklanjuti ancamannya untuk menerapkan tarif menyeluruh terhadap seluruh impor AS, hal ini dapat mengurangi antara 0,2 dan 0,6 poin persentase PDB Jerman pada tahun depan.

Dalam beberapa tahun terakhir, negara dengan perekonomian terbesar di zona euro ini tertinggal dibandingkan negara-negara lain, terutama karena perlambatan manufaktur yang berkepanjangan. Jerman adalah satu-satunya negara ekonomi Kelompok Tujuh yang menandatangani kesepakatan pada tahun 2023.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *