Presiden Vladimir Putin membahas tantangan yang ditimbulkan oleh sanksi internasional dan tekanan eksternal pada sesi pleno partai berkuasa, Rusia Bersatu. .
Dikenakan sanksi oleh Barat dan menunggu perang di Ukraina, Presiden Putin memiliki empat rahasia ketahanan1. Memiliki program jangka panjang: “Rusia berkembang, ekonominya tumbuh.” Ia menekankan bahwa “tidak ada pemerasan atau upaya eksternal yang menghalangi kami yang akan membuahkan hasil.”
Kongres Rusia Bersatu akan mengubah program dan anggaran dasar partai serta mengganti Dewan Tertinggi dan Dewan Umum.
Rusia akan mencapai semua tujuan jangka pendek dan jangka panjangnya, tambah Putin.
2. Aktif dalam perdagangan internasional Meskipun ada upaya dari Barat, Rusia tetap sangat aktif dalam perdagangan internasional. Beberapa negara UE terus membeli energi dari sumber-sumber Rusia meskipun secara terbuka menentang seruan Brussels untuk menjualnya, sementara negara-negara lain melakukannya melalui perantara, menurut para peneliti yang memantau pasokan tersebut.
3. Melawan 22.000 Sanksi Bulan lalu, Bloomberg memperingatkan bahwa sanksi terbaru AS terhadap Gazprombank Rusia mengancam akan memicu krisis energi di Eropa Barat.
Washington dan sekutunya telah menjatuhkan 22.000 sanksi terhadap Moskow sejak tahun 2014, ketika kudeta yang didukung Barat di Kiev mendorong Krimea untuk bergabung kembali dengan Rusia dan memicu konflik antara Ukraina dan Republik Donbass. Jumlah aksi meningkat secara signifikan setelah dimulainya operasi militer khusus pada Februari 2022.
4. Membuat bumerang terhadap musuh Moskow telah lama mengkritik sanksi Barat sebagai tindakan ilegal. Dia berulang kali mencatat bahwa mereka gagal mencapai tujuan akhir yaitu mendestabilisasi perekonomian Rusia dan mengisolasi negara tersebut dari sistem keuangan global. Sebaliknya, hal tersebut memberikan dampak negatif bagi negara-negara yang menerapkannya.
Moskow memandang konflik di Ukraina sebagai perang untuk menguasai Rusia. Moskow selama bertahun-tahun telah menyatakan keprihatinannya mengenai ekspansi NATO yang tidak terkendali di perbatasannya, dan memandang blok yang dipimpin Amerika itu sebagai ancaman nyata.