SEMARANG – PT Pos Indonesia (Persero) memberikan bantuan sosial sembako (bansos) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kota Semarang. BUMN yang kini bernama PosIND ini telah melakukan berbagai upaya agar penyaluran bantuan kemanusiaan berjalan efektif dan efisien.
Langkah tersebut antara lain pengolahan data keluarga penerima manfaat (KPM). Mulai dari daftar calon hingga undangan pemberitahuan kepada KPM penerima bantuan masyarakat.
“Kami mulai dengan menyiapkan data keluarga penerima, menyiapkan daftar calon dan undangan. Kami juga menyiapkan pembayaran dan bahan sesuai standar kerja. Kemudian kami menghubungi pemerintah kabupaten untuk memastikan pendistribusiannya dilakukan secara efisien dan cepat,” ujarnya. . Erfa Widhi Karisma, perwakilan Kantor Pos KCU Semarang dalam siaran persnya, Senin (10/7/2024).
Untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan, petugas pembayaran dilengkapi dengan aplikasi Pos Giro Tunai (PGC). Aplikasi ini memiliki teknologi pengenalan wajah dan penanda lokasi KPM (geo-tagging) untuk memverifikasi detail dan alamat penerima.
“Dengan aplikasi ini, kami turun ke desa-desa dan berkomunikasi langsung dengan penerima manfaat. Lalu kami melakukan pembayaran di tempat untuk memastikan bantuan cepat sampai dan tepat sasaran,” imbuhnya.
Erfa mengaku mampu menyalurkan bantuan untuk 250 KPM per hari. Erfa pun mengaku masih banyak kendala dalam proses pendistribusiannya. Kendala yang sering mereka hadapi adalah kurangnya tuan rumah. Namun, hal itu hanya bisa diatasi sejauh ini.
“Solusinya dua hari lagi rencananya kita berangkat lagi. Kalau tidak ada, kita atur di kecamatan setempat. Kita tentukan titik penjemputannya, mungkin di kantor pos terdekat atau rencanakan pertemuan. Dan lagi ke KPM memastikan bantuan sampai ke mereka,” jelasnya.
Dalam menyalurkan bantuan sembako dan kemanusiaan kepada PKH, PosIND tidak bekerja sendiri. Sinergi selalu menjadi prinsip dan inisiatif yang diutamakan PosIND dalam penyaluran bantuan kemanusiaan. Staf PosIND di daerah ini selalu berusaha menghubungi pekerja sosial PKH setempat yang tergabung dalam Kementerian Sosial (Kemensos).
Koordinasi dan kerja sama di bidang ini antara petugas PosIND dengan Petugas Kesejahteraan Daerah (DWW) atau pendamping sosial PKH sebagai perpanjangan tangan pemerintah terjalin dengan baik. Hal tersebut dibenarkan oleh Hima, pekerja sosial PKH di Kecamatan Semarang Timur, Kecamatan Sarirejo dan Karanguri.
“Kami pastikan penerima dana menerima dananya, baik dengan cara mengambilnya langsung di kantor pos, atau menggunakan jasa pengantaran door to door atau door to door milik KPM. Kami memastikan dan memantau, itu satu hal. Yang kedua, selain memastikan agar penyaluran bantuan kemanusiaan sampai ke KPM, sebulan sekali kami juga memberikan edukasi kepada penerima bantuan,” ujarnya.
Lili, KPM asal Desa Sukarejo, Kabupaten Semarang Timur, merasa senang menerima bantuan masyarakat. Bantuan ini membantu meringankan beban keuangan kebutuhan sekolah anak-anaknya.
“Bermanfaat sekali bagi keluarga saya, saya punya anak kecil yang masih sekolah, dengan uang ini bisa untuk membayar biaya sekolah anak saya yang masih kecil, uang untuk anak yang lebih besar untuk membeli seragam, buku, dll,” ujarnya. . .