JAKARTA – Asisten atau asisten madya merupakan salah satu jenjang bagi mahasiswa kedokteran untuk meraih gelar doktor. Dokter residen berpraktik langsung di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lain yang ditunjuk.
Biasanya diperlukan waktu 10 tahun bagi mahasiswa kedokteran untuk menyelesaikan gelar spesialisasi mereka. Gelar pertama yang diraih mahasiswa kedokteran adalah S.Ked (gelar kedokteran).
Baca Juga: 7 Perbedaan Dokter Penyakit Dalam dan Residen, Nomor 5 Gelarnya Tak Sama
Namun syarat seorang lulusan kedokteran untuk menjadi dokter adalah menyelesaikan profesinya sendiri. Nah, salah satu caranya adalah dengan mengisi koasnya.
Coas pada pendidikan kedokteran adalah mahasiswa yang telah memperoleh gelar sarjana kedokteran namun belum menjadi dokter. Mahasiswa kedokteran paruh waktu melakukan ini selama 3 semester.
Baca juga: Siapa Ibu Ibu Aurelia Pramesti yang Terlibat Penganiayaan Dokter Koas di Palembang? Ternyata itu bukanlah bilangan sederhana
Nah, mahasiswa kedokteran ini baru bisa bekerja setelah menyelesaikan magangnya. Diketahui bahwa sekolah kedokteran tidak hanya mahal, tetapi juga memakan waktu.
Rekan mahasiswa ini mempunyai banyak tugas, namun umumnya mereka berbicara dengan pasien, membaca foto, mengamati operasi, dan memeriksa bangsal.
Berapa gaji dokter coas?
Meski melamar langsung ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dokter peserta pelatihan atau dokter muda tidak menerima gaji saat praktek langsung di lapangan.
Baca juga: Profil Mahasiswa FK Unsri Ibu Aurelia Pramesti yang Sopirnya Tabrak Kepala Dokter Koas di Palembang
Mengapa? Sebab, coas masih menjadi bagian dari pendidikan kedokteran. Umumnya, tugas coas dapat bervariasi tergantung pada tahapan atau departemen yang akan dicakup.
Membantu dalam diagnosis dan penulisan anamnesis, melakukan pemeriksaan singkat, mengunjungi pasien di departemen, tugas malam, pelaporan di pagi hari, melakukan operasi.
Namun tugas utamanya adalah melakukan kontrol selama pembelajaran pada setiap tahapan. Coas dievaluasi berdasarkan kemampuan dan kinerjanya selama periode klinis.
Rumah sakit meliputi poliklinik, kebidanan, kebidanan, penyakit dalam, neuro, THT, kedokteran forensik, anestesi, pediatri, kulit dan kelamin, psikiatri, kedokteran gigi, penyakit mulut dan mata.